Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Rafa Disepelekan Saat Digigit Ular hingga Meninggal, Keluarga Sepakat Damai dengan Dokter RSUD

Rafa meninggal dunia usai digigit ular weling. .... penanganan awal di RSUD Kajen terkesan kurang serius dan sempat disepelekan

|
Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG/RAHDYAN TRIJOKO PAMUNGKAS
Korban Digigit Ular-Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yunita Dyah Suminar melihat langsung kondisi Rafa Ramadhani Suwondo bocah usia 11 tahun asal Pekalongan yang dirawat di ICU RSUP Kariadi,Kamis (17/7/2025). 

Rafa Disepelekan Saat Digigit Ular hingga Meninggal, Keluarga Sepakat Damai dengan Dokter RSUD Kajen 

TRIBUNJATENG.COM – Keluarga Rafa Ramadhani Suwondho (12), bocah asal Desa Bukur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, akhirnya menyepakati perdamaian dengan pihak RSUD Kajen dan oknum dokter yang menangani Rafa.

Perdamaian ini menjadi titik akhir dari polemik yang sebelumnya menyita perhatian publik, setelah keluarga menyuarakan dugaan penanganan medis yang tidak maksimal terhadap Rafa.

Rafa meninggal dunia usai digigit ular weling pada Senin (16/6/2025) dini hari. Keluarga menyatakan bahwa penanganan awal di RSUD Kajen terkesan kurang serius dan sempat disepelekan. Namun setelah melewati rangkaian mediasi dan komunikasi, keluarga memilih menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan.

Kronologi Kejadian: Digigit Ular Saat Tidur

Kejadian bermula ketika Rafa diduga digigit ular saat masih berada di dalam kamar sekitar pukul 04.00 WIB. “Saya dan istri melihat ularnya, ularnya warna hitam dan ada warna putih. Kemungkinan ular weling,” ungkap Suwondho, ayah Rafa.

Rafa kemudian dibawa ke mantri desa bernama Pak Warno. Di sana, luka gigitan sempat dipencet hingga keluar darah. Namun karena keterbatasan, Pak Warno tidak berani memberikan suntikan, dan menyarankan agar Rafa segera dibawa ke RSUD Kajen.

Penanganan di RSUD Kajen Disorot

Sekitar pukul 05.00 WIB, Rafa tiba di RSUD Kajen. Menurut keterangan keluarga, Rafa hanya diberi suntikan, diambil darah, dan dipasangi oksigen beberapa menit. Tidak ada infus atau observasi lanjutan yang dilakukan.

“Dokternya bilang, ‘anak baru bangun tidur, ya pusing’... Padahal cucu saya bilang matanya berat dan tidak bisa melihat. Saya suruh lihat ke arah saya, tapi katanya gelap,” tutur Datur, kakek Rafa.

Keluarga bahkan telah meminta agar Rafa dirawat inap, namun permintaan itu tidak dikabulkan. “Kami sudah minta agar rawat inap karena napasnya berat dan matanya nggak bisa dibuka. Tapi nggak dikabulkan, disuruh pulang,” lanjut Datur.

Kondisi Memburuk dan Rujukan ke RSI Pekajangan

Di perjalanan pulang, kondisi Rafa memburuk dan mulai mengalami kejang-kejang. Karena panik, keluarga langsung membawanya ke RSI Pekajangan.

“Langsung saya bawa ke RSI Pekajangan, karena disarankan tukang parkir, kalau ke puskesmas dulu mungkin akan lebih lama,” katanya.

Di RSI, dokter menyatakan racun dari gigitan ular telah menyebar ke sistem saraf. “Dokternya bilang racun sudah ke saraf, harusnya sejak awal ditangani serius karena gigitan ular bisa mematikan,” ungkap pihak keluarga, mengutip pernyataan dokter di RSI Pekajangan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved