Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

HUT ke 80 RI

Saat Tunanetra dan Penyandang Disabilitas Mental Lomba Agustusan: Ada Tawa di Balik Getirnya Hidup

Dalam lomba joget balon ini masing-masing peserta tidak boleh memegang balon. Setiap peserta berpasangan dengan menjepit balon

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Rifqi Gozali
LOMBA AGUSTUSAN - Peserta tunanetra tengah mengikuti lomba joget balon di halaman Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netra (PPSDN) Pendowo di Jalan Pendowo Mlati Lor, Kecamatan Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Rabu (6/8/2025). (Foto: Tribunjateng/Rifqi Gozali). 

Jarak antara ember berisi air dan ember kosong sekitar lima meter.

Dalam memindahkan air peserta menggunakan gelas plastik.

“Senang bisa kumpul bersama teman-teman akrab sekali,” kata Rama pemilik nama lengkap Fahrama Tegar Wibowo.

Lomba-lomba tersebut diselenggarakan di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netra (PPSDN) Pendowo di Jalan Pendowo Mlati Lor, Kecamatan Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Rabu (6/8/2025).

Lomba ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.

Selama beberapa hari ke depan, para penyandang tunanetra dan disabilitas mental akan diajak bersenang-senang dalam rangkaian lomba.

Selain joget balon dan memindahkan air, ada beberapa lomba lain yang digelar selama beberapa hari ke depan.

Mulai dari lomba menyanyi kolaborasi antara tunanetra dan disabilitas mental, mereka juga akan diajak jalan sehat.

Perlombaan dalam rangka HUT ke-80 RI ini bisa membuat Rama gembira.

Berkumpul sesama tunanetra membuatnya hidup tidak sendiri. 

Kekacauan pikiran yang sempat dirasakan karena dunia tiba-tiba menjadi gelap lambat laun sirna berkat pendampingan selama hidup di PPSDSN Pendowo sejak satu tahun terakhir.

“Di sini saya bisa bertemu teman banyak. Oleh pendamping juga akrab. Saya bisa curhat dan cerita blak-blakan,” kata Rama alumnus jurusan Manajemen Untag Semarang.

Terhitung sejak setahun terakhir Rama tinggal di PPSDSN Pendowo Kudus. Sebelumnya dia bisa melihat normal.

Autoimun yang menyerang saraf penglihatannya membuatnya tiba-tiba tidak bisa melihat sejak Desember 2021.

Kondisi inilah yang belakangan membuatnya stres. Dia merasa tidak bisa berdaya dan benci dengan kehidupan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved