Cuaca Ekstrem Jateng
38 Nyawa Melayang Dampak Cuaca Ekstrem di Jateng, Waspada Peralihan Musim Agustus 2025 Ini
Masyarakat diimbau waspada menghadapi peralihan karena periode pancaroba yang rentan memicu cuaca ekstrem.
Fenomena ini dipicu oleh sejumlah gangguan atmosfer yang tengah aktif.
"Penyebabnya adalah gangguan cuaca biasa karena adanya gelombang Kelvin dan Madden-Julian Oscillation (MJO) yang sedang aktif di wilayah Jawa Tengah. Selain itu, bibit siklon tropis di barat daya Sumatera turut mengubah pola angin," jelas Noor.
Ia menambahkan, hujan yang terjadi belakangan ini bersifat harian dan tidak berlangsung terus-menerus.
BMKG memprakirakan cuaca di Jawa Tengah akan kembali relatif kering mulai hari ini hingga tiga hari mendatang.
Namun, intensitas hujan diperkirakan akan kembali meningkat pada 12 Agustus 2025.
Bencana Dominasi Jawa Tengah: Banjir dan Cuaca Ekstrem Paling Sering Terjadi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah mencatat sepanjang periode 1 Januari hingga 31 Juli 2025 telah terjadi 179 kejadian bencana di wilayah ini.
Mayoritas di antaranya adalah bencana hidrometeorologi seperti banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, menjelaskan bahwa 85 persen bencana yang terjadi disebabkan oleh faktor hidrometeorologi, sementara 14 persen lainnya berasal dari bencana geologi.
"Jumlah kejadian paling banyak yakni banjir sebanyak 96 kali, disusul cuaca ekstrem 48 kali, tanah longsor 19 kali, kebakaran permukiman 7 kejadian, dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebanyak 5 kali. Sementara kekeringan terjadi 4 kali," kata Bergas saat dihubungi Tribunjateng, Rabu (6/8/2025).
Data BPBD Jateng menyebutkan bencana-bencana tersebut mencatat 38 orang meninggal dunia, 1 orang hilang, serta 33 orang mengalami luka-luka. Sementara jumlah pengungsi mencapai 511.896 jiwa.
Kerusakan fisik akibat bencana juga tercatat signifikan.
Sebanyak 90.093 rumah dilaporkan terendam, menjadi bagian dari total 92.542 unit kerusakan bangunan.
Fasilitas umum yang terdampak sebanyak 573 unit, dengan fasilitas pendidikan menjadi yang paling banyak mengalami kerusakan.
Selain itu, 12.801 hektare lahan terdampak, yang mana 11.906 hektare di antaranya merupakan lahan pertanian.
Taksiran total kerusakan ditaksir mencapai Rp57,3 miliar.
3 Hari Ini Jateng Bakal "Dihantui" Cuaca Ekstrem Akibat Siklon Tropis Taliah, Berikut Data Rincinya |
![]() |
---|
Imbas Cuaca Ekstrem Jateng: 11.222 Hektare Lahan Padi Terendam Banjir, Dampak Terluas di Grobogan |
![]() |
---|
Hasil Modifikasi Cuaca di Jateng, BMKG: Curah Hujan Kini di Bawah 10 Milimeter |
![]() |
---|
Besok Rabu KRI Makassar Angkut BBM ke Karimunjawa, Malam Ini Tiba di Semarang |
![]() |
---|
Peringatan Disparpora Batang: Wisatawan Dilarang Berenang di Pantai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.