Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kematian Prada Lucky

"Anak Kami Dibantai" Keluarga Tak Terima Prada Lucky Tewas Dianiaya 20 Senior di TNI

Kematian anggota TNI Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) menyisakan luka mendalam bagi keluarga.

Editor: rival al manaf
Istimewa
TEWAS - Prada Lucky Namo (kiri) tewas seusai diduga dianiaya senior. Serma TNI Christian Namo (kanan) marah atas kematian anaknya 

TRIBUNJATENG.COM - Kematian anggota TNI Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) menyisakan luka mendalam bagi keluarga.

Mereka menyebut bisa menerima jika personel Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu gugur dalam tugas.

Namun, Prada Lucky meninggal diduga karena dianiaya 20 seniornya di TNI.

Hal itu membuat air mata keluarga di ibadah pemakaman Prada Lucky  pada Sabtu (9/8/2025) kian tak terbendung. 

Baca juga: Pelukan Ayah Prada TNI Lucky dan CPR Jantung Tak Mampu Selamatkan Nyawanya: Tuhan Beri Kesempatan

Baca juga: Prada Lucky Ternyata Sempat Kabur Setelah dianiaya Senior, Ibu: Harusnya saat Itu Aku Jemput

Baca juga: Prada Lucky Ternyata Baru Masuk TNI Setelah 8 Kali Seleksi, Berakhir Tragis Tewas Dianiaya Senior

Ibadah berlangsung di rumah duka yang beralamat di Rumah Dinas TNI Angkatan Darat Kodim 1617 Rote Ndao, yang berada di Kuanino, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang.

Ibadah dimulai pukul 12.00 Wita dan selesai pukul 13.45 Wita.

Lucky akan dikuburkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Maupoly.

Ibadah dipimpin oleh Pendeta Leni dari Jemaat GMIT Batu Karang Kuanino Kupang.

Perwakilan keluarga Lucky, Otniel, meminta pimpinan TNI mengusut tuntas kasus ini dengan memproses hukum para pelaku penganiayaan terhadap Lucky.

"Kepada pemimpin tertinggi TNI, usut semua yang ada sampai tuntas.

Mereka adalah preman yang berseragam.

Preman itu tidak boleh dibiarkan. Mereka ibarat duri dalam daging," kata Otniel.

Otniel mengaku, jika Lucky gugur di medan juang, keluarga bisa menerimanya, tetapi kenyataannya meninggal karena dianiaya oleh para seniornya.

"Anak kami meninggal dalam pembantaian," tegasnya di depan ratusan pelayat yang hadir.

Dia berharap, kasus ini segera diusut tuntas hingga ada rasa keadilan bagi keluarga.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved