Berita Banyumas
Keluarga Bantah Anaknya Tewas Gantung Diri, Laporkan Dugaan Penganiayaan ke Polresta Banyumas
Keluarga korban berinisial DI (41), warga Desa Kedungurang, Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas, menolak dianggap meninggal karena bunuh diri.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Keluarga korban berinisial DI (41), warga Desa Kedungurang, Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas, menolak dianggap meninggal karena bunuh diri.
Dugaan kematian yang dianggap tidak wajar itu kini berbuntut pelaporan ke polisi.
Keluarga korban menilai terdapat banyak kejanggalan pada jasad korban dan menduga kematian tersebut akibat penganiayaan.
Korban berinisial DI (41) ditemukan meninggal dunia di rumah kontrakannya di Kelurahan Pasir Muncang, Kecamatan Purwokerto Barat, Jumat (25/7/2025).
Ibu korban, Romsini (60), mengaku pertama kali mendapat kabar kematian anaknya dari pesan suara seorang teman.
Tak lama, perangkat desa dan pengurus lingkungan datang ke rumahnya menyampaikan kabar duka tersebut.
"Saya kaget, ada Pak Kadus dan Pak RW datang bilang anak saya meninggal dunia gantung diri," kata Romsini saat ditemui Tribunbanyumas.com, Senin (11/8/2025).
Sebelum melihat jenazah di RS Margono Soekarjo, Romsini sempat diminta mampir ke Polsek Purwokerto Barat.
Di sana, ia mendapatkan penjelasan dari perangkat desa dan aparat anaknya meninggal karena gantung diri.
"Orang INAFIS juga mengatakan murni gantung diri," katanya.
Namun, ketika melihat jasad anaknya, Romsini mengaku menemukan banyak kejanggalan.
Menurutnya, kondisi fisik korban tidak sesuai dengan ciri khas kasus gantung diri.
"Mukanya berdarah, ada goresan di sekitar mata.
Dari kelamin ke atas bengkak.
Kalau murni gantung diri saya tahu, biasanya leher saja yang lebam," ujarnya.
Ia mengaku sempat memotret kondisi tersebut secara diam-diam saat jenazah hendak dimandikan.
Kuasa hukum keluarga korban, Wuri Adidarma dari PPH DPC Peradi Purwokerto, mengatakan telah melaporkan kasus ini ke Unit I Satreskrim Polresta Banyumas.
"Ketika ibu korban bingung dengan keadaan ini, kami sarankan membuat laporan resmi karena ada dugaan kejanggalan," jelasnya.
Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Andriansyah Rithas Hasibuan, membenarkan pihaknya telah menerima aduan dari keluarga korban.
"Untuk selanjutnya Polresta Banyumas bakal melakukan pendalaman terkait peristiwa tersebut," jelasnya. (jti)
Baca juga: Potret Darma Mangkuluhur, Cucu Soeharto yang Lamar Kekasih di Afrika
Baca juga: Kabupaten Tegal Pertahankan Predikat Nindya Kabupaten Layak Anak
Baca juga: Sambut Kemeriahan HUT RI, Pemkab Kendal Bagikan Seribu Bendera Merah Putih
PHRI Banyumas Minta Penerapan Royalti Lagu Ditunda, Pakar Hukum Dorong Revisi UU Hak Cipta |
![]() |
---|
Unsoed Purwokerto Janji Tindaklanjuti Dugaan Pemalsuan Data Penelitian Dosen |
![]() |
---|
Cabang Dinas Pendidikan Banyumas Kunjungi Siswa Korban Dugaan Perundungan |
![]() |
---|
Dugaan Perundungan SMA Negeri di Purwokerto, Psikolog: Korban Butuh Dukungan di Masa Kritis |
![]() |
---|
Pihak Sekolah di Purwokerto Belum Bisa Pastikan Ada atau Tidaknya Perundungan dalam MPLS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.