Tanoto Foundation
Guru SD di Tegal Manfaatkan AI dan Metode STEAM, Pembelajaran Jadi Lebih Kreatif dan Interaktif
Pembelajaran kini makin hidup ketika guru menerapkan metode STEAM berbasis teknologi AI, membuat siswa lebih aktif dan kreatif.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Siti Mariyatul Kiftiyah, pagi itu membuat suasana belajar Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) tampak menyenangkan bagi siswa kelas 6 SDN Pesayangan 02, Desa Pesayangan, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Kamis (20/11/2025).
Dia membahas fenomena gelombang bunyi dan cahaya dalam sehari-hari.
"Mengapa suara di dalam air terdengar berbeda? Bagaimana kita bisa berbicara jarak jauh tanpa pulsa?" Kata Siti saat membuka pelajaran.
Di awal pembelajaran, Siti mengarahkan siswa untuk mengamati simulasi gelombang bunyi, baik frekuensi, amplitudo atau medium.
Dia menjelaskan bunyi merambat memerlukan medium.
Siswa lalu dibagi ke dalam beberapa kelompok, kemudian mendapatkan tugas untuk membaca dan membuat ilustrasi media perambatan bunyi dengan Artificial Intelligence (AI).
"Kami ajak siswa berdiskusi, kemudian mempresentasikan apa itu model perambatan bunyi. Jadi siswa secara mandiri menggunakan teknologi," ujarnya.
Karya yang dihasilkan oleh siswa melalui aplikasi Gemini AI tampak bagus dan kreatif.
Sebagai contoh anak didik Siti yang bernama Imah, dia bersama kelompoknya membuat ilustrasi bunyi dapat merambat di udara dan air.
Tetapi bunyi tidak bisa merambat di ruang hampa.
"Kami mengaplikasikan di kelas. Pembelajaran lebih aktif dan karya anak-anak sangat kreatif dan inovatif," ungkap Siti.
Siti menjelaskan, metode pembelajaran yang diterapkannya adalah STEAM, yaitu Sains, Teknologi, Engineering, Art dan Maths.
Metode yang mengintegrasikan literasi dan numerasi itu didapatkannya dalam pelatihan yang diadakan oleh Fasilitator Daerah (Fasda) Perubahan 3.0 bernama Lintang Edukasi dari Tanoto Foundation.
Setelah diterapkan, pembelajaran menjadi lebih aktif dan siswa lebih kreatif.
"Respon siswa sangat senang. Mereka antusias karena bisa menggunakan teknologi untuk mencari informasi secara mandiri," jelasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251123_Pembelajaran-Siti-Mariyatul-Kiftiyah-1.jpg)