Warga Demak Kecewa Isu Beras Premium Oplosan, Pilih Beralih ke Eceran

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Isu beras premium oplosan yang sempat ramai di Indonesia membuat banyak konsumen kecewa.

Pasalnya, beras yang dijual dengan harga tinggi ternyata tidak jauh berbeda dengan beras curah di pasaran.

Wahyu Trenggono, satu di antara pembeli setia beras premium, mengaku kecewa mendengar kabar tersebut.

Baca juga: Pedagang Beras di Grobogan dan Demak Mengaku Tak Terdampak Isu Beras Premium Oplosan

“Saya kira beras premium itu sudah melalui beberapa tahap seleksi, mulai dari bibit padinya hingga penyortiran biji beras. Eh, ternyata dioplos,” ujarnya dengan nada kecewa, Rabu (13/8/2025).

Wahyu mengaku sudah mengkonsumsi beras premium selama lima tahun terakhir.

Ia biasa membeli beras merek Sania kemasan 5 kilogram seharga Rp98 ribu di swalayan.

Namun, sejak pemberitaan soal beras oplosan mencuat, ia memutuskan beralih membeli dari pedagang eceran.

“Sudah enggak percaya lagi. Semuanya dioplos. Lebih pilih beli di pedagang eceran sajalah, sekalian bantu petani kecil,” tegas warga Demak ini.

Hal serupa disampaikan Farida, konsumen lain yang kini lebih memilih beras eceran.

Ia menilai kualitasnya justru lebih baik.

“Enggak apa-apa beli eceran. Kualitasnya justru lebih bagus menurut saya,” katanya.

Farida juga membagikan tips mencampur beras kualitas standar dan bagus dengan perbandingan 1:2 agar hasil nasi lebih enak.

“Kalau dimasak itu lembek dan cepat basi. Jadi biasanya saya campur 1 kilogram beras kualitas standar dengan 2 kilogram beras bagus, rasanya jadi beda,” ungkapnya.

Keduanya berharap pemerintah bertindak tegas terhadap produsen yang terlibat pengoplosan beras premium.

“Sekarang apa-apa kok dioplos. Pemerintah harus tegas, ini bukan perkara sepele,” tutup Farida. (afn)

Baca juga: Penjualan Beras Curah di Pasar Tradisional Sragen Tak Terdampak Isu Oplosan, 3 Jenis Paling Diminati