PO Haryanto: Jumlah Penumpang Menurun karena Tak Lagi Ada Musik di Bus
Baru-baru ini Perusahaan Otobus (PO) Haryanto mengeluarkan edaran larangan kepada setiap krunya untuk tidak memutar musik di dalam bus saat perjalanan
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Baru-baru ini Perusahaan Otobus (PO) Haryanto mengeluarkan edaran larangan kepada setiap krunya untuk tidak memutar musik di dalam bus saat perjalanan.
Larangan tersebut berkaitan dengan royalti yang harus dibayarkan saat memutar musik untuk komersial.
Kepala Operasional Lapangan PO Haryanto Kustiono mengatakan, adanya aturan royalti memutar musik dari pemerintah pihaknya tetap mematuhinya.
Hanya saja, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, untuk sementara pihaknya melarang krunya memutar lagu saat mengoperasikan bus.
“Kalau tanggapan secara perusahaan, ikuti aturan pemerintah, meskipun kami sangat menyayangkan sekali,” kata Kustiono sata ditemui di garasi PO Haryanto di Desa Ngembalkulon, Kecamatan Jati, Kudus, Selasa (19/8/2025).
Baca juga: Gara-gara Royalti, PO Haryanto Larang Kru Putar Musik di Bus
Pihaknya berharap sedianya aturan tersebut bisa ditunda terlebih dulu. Mengingat bus yang selama ini menjadi moda transportasi masyarakat acap memutar lagu saat bus berjalan. Lagu-lagu yang diputar tersebut merupakan bagian dari hiburan yang bisa dinikmati oleh penumpang.

“Biasanya lagu yang diputar dangdut. Lagu-lagu dangdut sangat familiar bagi para penumpang di bus,” kata Kustiono.
Adanya kebijakan terkait penarikan royalti pemutaran musik ini membuat PO Haryanto tidak ingin menemui polemik.
Manajemen telah mengeluarkan edaran larangan kepada setiap kru untuk tidak memutar musik saat mengoperasikan bus.
Adanya kebijakan perihal penarikan royalti sejurus dengan kondisi menurunnya kuantitas penumpang. Kustiono menjelaskan, kondisi penurunan penumpang ini terjadi sejak setahun terakhir.
Penurunan jumlah penumpang ini juga diamini oleh Organisasi Angkutan Darat (Organda).
“Kalau dari Organda datanya penurunan penumpang sekitar 30 persen,” kata Kustiono.
Sementara untuk PO Haryanto, kata Kustiono, penurunan penumpang yang terjadi cukup signifikan.
Jika sebelumnya penumpang per bulan bisa mencapai 100 ribu orang untuk seluruh jurusan PO Haryanto yang meliputi sejumlah wilayah di Jawa dan Madura, kini per bulan hanya kisaran 60 ribu penumpang.
Kondisi yang sulit ini membuat pihaknya harus bertahan. Termasuk menahan diri untuk menambah armada baru.
Terakhir PO Haryanto membeli bus baru pada 2024 sebanyak 20 unit. Total saat ini ada sekitar 200 bus yang dimiliki PO Haryanto. (*)
Gara-gara Royalti, PO Haryanto Larang Kru Putar Musik di Bus |
![]() |
---|
Tompi Keluar dari Keanggotaan WAMI, Bebaskan Siapapun Nyanyikan Lagunya Tanpa Bayar Royalti |
![]() |
---|
Viral Struk Bayar Royalti Musik Rp 29 Ribu Dibebankan ke Pelanggan Cafe, Pengunggah Buka Suara |
![]() |
---|
"Yuk Bersatu!" Ari Lasso Ajak Musisi Kritik Aturan Royalti, Kuliti WAMI Karena Tak Transparan |
![]() |
---|
Anak Muda Maduretno Gairahkan Kembali Bundengan, Musik Bambu Khas Wonosobo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.