Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Hari Anak Nasional

Permainan Tradisional dan Teater Warnai Puncak Hari Anak Nasional di Semarang

Deretan tenda dari berbagai sekolah tampak menghadirkan beragam permainan anak yang jauh dari penggunaan gawai.

|
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/ Idayatul Rohmah
PUNCAK PERINGATAN HAN - Suasana teatrikal anak di halaman Balaikota Semarang, Kamis (21/8/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG — Suasana nostalgia menyelimuti halaman Balai Kota Semarang pada Kamis (21/8/2025) sore.

Deretan tenda dari berbagai sekolah tampak menghadirkan beragam permainan anak yang jauh dari penggunaan gawai. Anak-anak sekolah memainkan permainan tradisional yang dulu akrab dimainkan mulai dari egrang, bakiak, lompat tali, dan aneka permainan tradisional lainnya.

Sementara di panggung, puluhan anak tampil dalam sebuah pertunjukan teatrikal yang membawa penonton menyelami kembali suasana masa kecil zaman dulu.

Mereka yang mengenakan pakaian tradisional, saling berinteraksi satu sama lain. Mereka bermain sambil menyanyikan lagu-lagu daerah seperti Cublak-Cublak Suweng, Padang Bulan, hingga tembang-tembang khas lain yang lekat di ingatan generasi sebelumnya.

Baca juga: Pemkot Tegal Apresiasi Hasil TMMD di Kalinyamatwetan, Ada Talud Hingga Jalan Cor

Baca juga: Fakta Baru Kasus Kepala Bayi Putus saat Lahiran, Keluarga 4 Kali Tolak Rujukan Nakes

Ratusan penonton yang memadati area pertunjukan tampak antusias menyaksikan teatrikal tersebut. Banyak di antaranya mengangkat gawai untuk merekam momen langka tersebut. Sementara itu, sebagian lainnya larut dalam percakapan, berbagi cerita masa lalu dengan penonton di sampingnya.

Suasana itulah yang tergambar dalam puncak Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 yang digelar Pemerintah Kota Semarang.

"Saya jadi ingat masa kanak-kanak dulu: main cublak-cublak suweng, jamuran. Semangat latihan ya?" ujar Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti menyapa anak-anak tersebut seusai teatrikal.

Agustina lebih lanjut mengatakan, acara ini tidak hanya menjadi panggung bagi anak-anak untuk menampilkan kreativitas mereka, tetapi juga menjadi momen reflektif bagi pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan terkait pemenuhan hak anak.

Wali Kota menyampaikan pesan kepada anak-anak untuk terus belajar, berprestasi, dan berani bermimpi. Ia juga menyoroti perlunya ruang ekspresi di luar sekolah.

"Nomor satu, ya teruslah berprestasi, sambil terus belajar, gapai cita-citamu bermimpilah setinggi langit. Pemerintah kota hari ini akan berusaha maksimal untuk bisa berbuat supaya anak-anak Indonesia ini terutama di Kota Semarang memiliki ruang ekspresi," kata Agustina seusai kegiatan.

Pemerintah Kota Semarang, lanjutnya, berencana menggandeng lintas OPD untuk mengadakan kompetisi, festival, dan pameran sebagai wadah pengembangan bakat anak.

Ia juga mengajak semua pihak berhenti memaksakan impian masa lalu kepada anak-anak.

"Apa gunanya mereka setiap hari diminta untuk les, untuk belajar, untuk belajar piano, belajar main tari, belajar macam-macam, kok tidak ada kompetisi? Kita ciptakan kompetisi, festival, pameran supaya mereka lebih mengasah kepandaiannya menjadi lebih bagus lagi. Saya kira itulah makna dari hari ini," ungkapnya.

Menurut dia, dalam upaya menjadikan Semarang sebagai kota layak anak, Wali Kota menugaskan Dinas Pendidikan merancang sistem pembelajaran yang lebih partisipatif, serta mendorong dinas terkait lainnya menciptakan lingkungan kota yang bersih, aman, dan ramah anak.

Sebagai bentuk komitmen, jelasnya, ia akan rutin mengunjungi ruang-ruang publik, termasuk taman di kampung-kampung, untuk diubah menjadi tempat bermain yang nyaman.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved