Berita Wonosobo
Rata-rata Lama Sekolah Hanya 6,9 Tahun, Wonosobo Genjot Pendidikan Lewat Program SOOD
Kabupaten Wonosobo menghadapi tantangan besar terkait pendidikan yang berdampak pada tingginya angka kemiskinan.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Kabupaten Wonosobo menghadapi tantangan besar terkait pendidikan yang berdampak pada tingginya angka kemiskinan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan rata-rata lama sekolah masyarakat di Wonosobo baru sekitar 6,9 tahun, setara kelas 1 SMP.
Angka ini masih jauh dari ideal untuk meningkatkan kualitas hidup dan daya saing warga.
Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, mengambil langkah strategis dengan menerbitkan Surat Edaran No. 1654 Tahun 2025 tentang Gerakan Peningkatan Angka Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah.
Program Sekolah Online Orang Dewasa (SOOD) dapat menjadi langkah nyata dalam menekan angka kemiskinan dan memperluas akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Menurut Plt. Kabag Kesra Setda Wonosobo, Nurwahid, program ini lahir dari keprihatinan terhadap rendahnya angka rata-rata lama sekolah di Wonosobo.
“Memang angka rata-rata lama sekolah kita kan masih rendah ya, kalau dari data 6,9. Nah, itu tentu diperlukan terobosan untuk melakukan upaya peningkatan,” ujarnya saat ditemui, Jumat (22/8/2025).
Sekolah online dirancang menyasar masyarakat usia 25 tahun ke atas, seperti petani, pekerja, atau warga yang tidak melanjutkan jenjang pendidikan menengah atas.
Nurwahid menekankan bahwa fleksibilitas menjadi kunci utama. Masyarakat bisa belajar dari rumah, balai desa, atau tempat yang difasilitasi oleh pemerintah.
Pemerintah menargetkan sekitar 5.300 peserta dari 265 desa di 15 kecamatan yang akan dibagi dalam pusat-pusat pembelajaran.
“Kemarin kami sudah berkoordinasi dengan Disdikpora. Itu sekitar 5.300 peserta. Nanti satu titik pembelajaran, pakai Zoom, belajar bareng. Pembelajaran terpusat, tapi bisa diakses seluruh desa,” jelasnya.
Program ini akan dijalankan melalui mekanisme pendidikan kesetaraan, bekerjasama dengan PKBM dan Dinas Pendidikan.
“Kami tentu akan berkomunikasi dengan dinas teknis, terutama Dinas Pendidikan, karena fungsi kami di sekretariat daerah adalah merumuskan bahan kebijakan, mengkoordinasi pelaksanaan dan evaluasinya," lanjutnya.
Kepala Disdikpora Wonosobo, Musofa mengaku proses menjaring warga untuk ikut dalam program ini tidak lah mudah.
Perpanjangan pendataan sempat dilakukan agar seluruh desa memiliki waktu cukup untuk menjaring peserta.
Babak Baru Desakan Mundur Kades Wonokerto, BPD Surati Bupati Wonosobo: Minta Segera Diproses |
![]() |
---|
Dibuka! Wisata Petik Buah Melon New Ceria Langsung Dari Kebunnya di Wonosobo, Tanpa Tiket Masuk |
![]() |
---|
TMMD Wonosobo Sukses Bangun Jalan Antar Dusun 608 Meter dan Drainase 89 Meter |
![]() |
---|
Mahasiswa Koas RSUD Wonosobo Korban Penganiayaan, Polisi: Pelaku Cemburu |
![]() |
---|
KACAU BALAU! Kades Wonokerto Wonosobo Dituntut Mundur, Ini Daftar Kebobrokannya Temuan Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.