Berita Kudus
Saat Gubuk Reyot Devi dan Keluarga di Lereng Muria Disulap Jadi Rumah Kokoh
Karena tidak mampu untuk memperbaiki banyak, akhirnya rumah ini mulai doyong (miring) ya kurang lebih 4 tahun terakhir
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muslimah
Penghasilan yang tidak banyak dari Husen membantahkan niat yang pada mulanya menempati gubuk warisan tersebut sementara waktu, kini menjadi tempat berlindung tak ternilai dan tak berjangka.
Usia bangunan kayu diperkirakan lebih dari 50 tahun tersebut akhirnya jebol satu per satu.
Seiring berjalannya waktu, atap yang bocor semakin meluas dan terjadi di banyak titik. Tambal sulam ala kadarnya yang dilakukan Husen tak mampu membendung air hujan masuk ke dalam rumah.
"Karena tidak mampu untuk memperbaiki banyak, akhirnya rumah ini mulai doyong (miring) ya kurang lebih 4 tahun terakhir. Faktornya kayu mulai keropos, jadi struktur bangunan tidak kokoh lagi. Belum bocor di mana-mana," ujar dia.
Dari mulanya khawatir, seiring berjalannya waktu Devi bersama suami dan dua anaknya mulai terbiasa tinggal bersahabat dengan air hujan.
Kamar menjadi satu-satunya ruangan yang dipertahankan agar bisa menjadi tempat bernaung dari terik matahari dan hujan. Sementara ruang tamu dan dapur minimalisnya selalu basah setiap hujan turun.
Mereka juga menyulap bangunan tua berukuran kecil di depan tempat tinggalnya sebagai kamar mandi bersama. Denga memanfaatkan sisa-sisa papan dan kelambu usang sebagai penutupnya.
"Sebenarnya bocor pasti terjadi setiap kali hujan, tapi mau gimana belum bisa benerin (perbaiki). Kalau ada hujan, kami ngumpul di kamar. Yang jadi persoalan, kalau hujannya deras, kami hanya bisa berdoa tempat tinggal kami tidak roboh. Ketika ada angin kencang, mau tidak mau harus lari keluar rumah, khawatir kalau tiba-tiba roboh," tuturnya.
Doa-doa Devi akhirnya terjawab pada 2025, setelah bertahan kurang lebih 10 tahun sejak pertama kali tinggal digubuk warisan orangtua.
Pada awal 2025, datang tim survei dari Desa Kandangmas. Gubuk tempat bernaung Devi dan keluarga diusulkan untuk diperbaiki.
Pada pertengahan Juli 2025, gubuk tersebut masuk dalam program bedah rumah TMMD Reguler ke - 125 Kodim 0722/Kudus.
Tim Satgas TMMD Reguler ke-125 Kodim 0722/Kudus membedah dan membangun ulang gubuk keluarga Devi, sejak 23 Juli - 21 Agustus.
Selama pembangunan ulang rumah berlangsung, Devi dan keluarganya memilih tinggal sementara di sisa bangunan lama, dan terkadang ikut nginap sementara di rumah saudara.
Rasa haru terpancar dari raut wajah Devi ketika gubugnya disulap menjadi bangunan kokoh.
Dengan harapan, tempat tinggalnya yang baru ini menjadi tempat bernaung bagi anak-anaknya dalam berproses dan tumbuh. Utamanya sebagai tempat yang nyaman untuk beristirahat, juga tempat kedua yang mendukung proses belajar anak setelah dunia sekolah.
Guru Swasta di Kudus Penerima Tunjangan Rp 1 Juta per Bulan Akan Diverifikasi Ulang |
![]() |
---|
Krisis Guru TK di Kudus, Bikin Minat Orangtua Turun Masukkan Anak ke TK Negeri di Kudus |
![]() |
---|
1.700 Pelajar di Kudus Pecahkan Rekor MURI Tari Kretek Terbanyak |
![]() |
---|
DPRD Kudus Launching Aplikasi DI TIK TOK, H Masan: Upaya Benahi Tata Kelola Kearsipan |
![]() |
---|
DPRD Kudus Luncurkan Sistem DI TIK TOK, H Masan: Solusi Digital dalam Pengelolaan Arsip |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.