Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Jerit Petani Tembakau di Kendal, Harga Jual Anjlok: Lagi Jemur Hasil Panen Tiba-tiba Hujan Deras

Perubahan cuaca secara mendadak membuat petani tembakau kewalahan mengamankan tembakau yang dijemur dari guyuran hujan.

TRIBUN JATENG/AGUS SALIM IRSYADULLAH
JEMUR TEMBAKAU - Petani tembakau sedang menjemur hasil panennya di lapangan desa di Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal, Minggu (24/8/2025). Petani menjerit karena harga jual tembakau anjlok akibat cuaca buruk. 

"Itu kalau sudah mentok tidak laku, paling saya jual Rp10 ribu."

"Itu kualitas paling buruk," terangnya.

Petani di Desa Kebonagung Kendal, Kasidi juga ikut terkena imbasnya.

Sejak setahun terakhir, harga tembakau di tingkat petani turun hampir mencapai separuh harga.

Di tengah cuaca ekstrem ini, harga jual tembakau hanya mencapai Rp43 ribu per kilogram.

Jika beruntung, Kasidi bisa menjual di kisaran Rp47 ribu per kilogram.

"Tahun ini tidak banyak yang bisa diharapkan."

"Kalau tahun lalu harganya bisa mencapai Rp76 ribu per kilogram, tahun ini anjlok," keluhnya.

Kasidi berharap harga jual tembakau di kalangan petani bisa kembali normal, sehingga petani tidak merasa dirugikan.

"Harapannya semoga bisa segera kembali normal."

"Untuk biaya sudah tak terhitung berapa banyak," ujarnya.

Baca juga: Istri Menangis Tiada Henti, Buruh Bangunan Jadi Nelayan Kini Meninggal di Laut Kendal

Baca juga: Kendal Tornado FC Satu Grup dengan PSIS Semarang, Ebes Anto: Dibelah Saya Tetap Biru

Cuaca Buruk Sampai September

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengungkap, hujan disertai cuaca ekstrem masih akan terus berlanjut hingga September 2025 di wilayah Samudera Hindia.

Fenomena itu terjadi akibat adanya aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), yang dapat mempengaruhi pola cuaca dan curah hujan di berbagai wilayah, terutama di daerah tropis.

Namun potensi cuaca ekstrem di pesisir utara justru akan berakhir lebih cepat dibanding wilayah Samudera Hindia.

Hal ini bisa dimanfaatkan oleh nelayan untuk memaksimalkan hasil tangkapan saat melaut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved