Lagu Bongkar Iwan Fals Iringi Warga Pati Kirim Surat ke KPK: Sumpah Saya Bayar Sendiri, Ikhlas!

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Ratusan warga Kabupaten Pati mendatangi Kantor Pos Pati di Jalan Jenderal Sudirman Pati Nomor 61 Kota Pati, Senin (25/8/2025).

Kedatangan warga Pati ini untuk mengirim surat yang ditujukan ke Komisi Pembetantasan Lorupsi (KPK) agar segera menetapkan Bupati Pati Sudewo sebagai tersangka dan menahannya dalam kasus korupsi di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.

Ratusan warga tersebut jalan kaki menuju Kantor Pos Pati pada pukul 10.50. Mereka berkumpul sejak Pukul 08.00. Mereka menempuh perjalanan sekitar 1,1 kilometer dari Alun-alun Simpang Lima Pati. 

Baca juga: Bupati Pati Akan Diperiksa KPK pada 27 Agustus 2025, Kali Ini Sudewo Bilang Siap Hadir

Dalam perjalanannya menuju Kantor Pos Pati, barisan paling depan merupakan truk komando.

Di atas truk terdapat sejumlah orator.

Mereka memekikkan seruan bahwa Bupati Pati Sudewo arogan. Selain itu, orator mereka juga memekikkan agar Sudewo segera ditangkap.

Di sela-sela orasi, sound system yang ada di atas truk memutar sejumlah lagu. Lagu tersebut diputar begitu keras.

Di antara lagu yang diputar yaitu lagunya Iwan Fals mulai dari yang berjudul Bongkar, Wakil Rakyat, dan Tikus Kantor.

Selain itu ada juga lagu berjudul Pembebasan yang sesekali diputar sepanjang massa berjalan menuju Kantor Pos.

Sejumlah polisi juga turut serta mengawal aksi kirim surat serentak kali ini.

Beberapa aparat kepolisian yang bertugas tampak mengenakan helm.

Sesekali mereka juga turut mengatur jalannya lalu lintas.

Sesampainya di Kantor Pos Pati, peserta aksi perempuan didahulukan untuk masuk ke kantor pos dan langsung menuju meja pelayanan.

Seluruh meja pelayanan saat itu dibuka untuk melayani warga Pati yang hendak mengirim surat ke KPK.

Salah seorang warga Pati, Kristiani mengatakan, dia secara suka rela mengirimkan surat tersebut. Dia juga membayar sendiri ongkos kirim surat senilai Rp 14 ribu.

"Sumpah bayar sendiri. Saya ikhlas," kata Kristiani saat di Kantor Pos Pati.

Perempuan yang berasal dari Kecamatan Tayu ini berharap dengan adanya surat tersebut KPK bisa segera menindaklanjuti harapan warga Pati.

Harapannya yaitu agar KPK segera menindaklanjuti dugaan keterlibatan Sudewo dalam kasus korupsi di DJKA Kementerian Perhubungan.

"Selain itu kami harapannya Bupati Pati mundur, karena dianggap arogan. Kedua ada indikasi korupsi. Sudah dipanggil KPK tidak mau datang dengan alasan ada kegiatan. Kami memang sudah tidak suka dipimpin Sudewo," kata Kristiani.

Sementara itu salah satu koordinator lapangan pada aksi kali ini Mulyati menjelaskan, dalam aksi pengiriman surat ke KPK oleh warga Pati secara bersama-sama diikuti oleh sekitar 500 warga.

 Hanya saja untuk surat yang dikirimkan ke KPK, katanya, mencapai sekitar 2.500 surat.

"Kami bagi surat di 21 kecamatan biar tidak menumpuk di (Kota) Pati. Kami sudah bagi suratnya dari kemarin," katanya.

Dalam aksi pengiriman surat tersebut, dia berharap agar KPK segera bertindak tegas atas Sudewo yang diduga terkibat kasus korupsi.

Lebih lanjut Mulyati menegaskan, bahwa aksi pengiriman surat secara serentak ini murni dari warga.

Bahkan ongkos kirim surat secara mandiri dibayar oleh masing-masing warga.

"Setelah adanya aksi ini mudah-mudahan keinginan masyarajat Pati dituruti biar tidak ada aksi selanjutnya. Jadi harusnya juga yang kami tuntut memang KPK harus bertindak tegas dalam hal ini," katanya.

Kemudian, katanya, untuk aksi lanjutan warga Pati akan menggelar unjuk rasa di depan Gedung KPK di Jakarta pada 2 September 2025.

Untuk membiayai aksi tersebut, kino dibuka donasi dan sampai saat ini sudah terkumpul donasi dari warga mencapai Rp 148.625.999. (*)