Berita Tegal
Seniman Tegal Ubah Ratusan Ikan Teri Jadi Karya Seni, Wujud Kriya Kebhinekaan
Sekumpulan ikan teri dan udang rebon tersusun rapi di sebuah bingkai seperti membuat aliran air yang mengalir.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM,TEGAL - Sekumpulan ikan teri dan udang rebon tersusun rapi di sebuah bingkai seperti membuat aliran air yang mengalir.
Ikan-ikan itu jumlahnya mencapai ratusan dengan jenis dan ukuran yang berbeda.
Tiap ukuran ikan teri memiliki arahnya sendiri.
Baca juga: Hati-hati, Petugas Temukan Kerupuk dan Ikan Teri di Blora Mengandung Rodamin dan Formalin
Meski memiliki tujuan berbeda, ikan-ikan itu tampak berirama dan harmonis.
Karya seni dengan teknik kriya tempel itu merupakan karya MS Alam, pelukis asal Kota Tegal.
Alam memamerkan karyanya dalam pameran lukisan Tegal Art Festival yang berlangsung di Aula Pangkalan TNI AL (Lanal) Tegal, Sabtu- Jumat (23-29/8/2025).
"Saya sedang menggambarkan kebinekaan, walaupun berbeda tapi tetap satu jua," kata Alam kepada tribunjateng.com.
Alam ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa di lautan banyak jenis ikan dan berbeda-beda, tetapi mereka dalam satu irama yang berkesinambungan.
Pesan itu diwujudkannya dalam karya seni dengan metode kriya.
Dia membutuhkan waktu satu bulan untuk merangkai ikan teri dan udang rebon yang jumlahnya mencapai 0,5 kilogram.
Ikan-ikan itu disusunnya berirama layaknya ombak di laut.
"Ini ikutnya mix media dan lebih ke kriya. Basic-nya kerajinan, menyusun kumpulan ikan teri menjadi suatu aliran yang berima seperti ombak," jelas pria jebolan seni rupa Unnes Semarang.
Menurut Alam, pesan yang ingin disampaikannya adalah dalam bersosial dan kehidupan harus memberikan manfaat kepada yang lain.
Tidak saling menyerang ataupun menjatuhkan.
Tetapi layaknya ikan teri dalam karyanya, berjalan dengan irama dan alirannya masing-masing.
"Melalui karya seni ini saya menawarkan ke publik dengan kreativitas, kita bisa mengolah media apapun menjadi karya seni," ungkapnya.
Ide menyusun ratusan ikan teri didapatkannya saat berjalan-jalan ke Pelabuhan Tegal.
Tegal yang merupakan Kota Bahari memiliki hasil produksi ikan teri hingga berkarung-karung.
"Awalnya ini baunya sangat menyengat. Tetapi sudah saya treatment beberapa lapisan sehingga sudah mengandung," katanya.

Pamerkan Dua Karya
Tak hanya seni kriya dari ikan teri, Alam juga memajang lukisannya berjudul Galabuhan.
Lukisan menggambarkan suatu kehidupan pesisir yang baik dan lestari dalam genre Surialis Naif.
Kapal-kapal besar masuk dalam gedung yang memiliki mulut dan sedang terbuka lebar.
"Kadang orang melukis dengan jalan mengkritik dan menampilkan realita.
Tetapi saya menampilkan sesuatu yang indah. Ini tawaran di mana kita bisa mendapatkan hasil laut yang melimpah tatkala bisa melestarikan alam," jelasnya.
Alam melukis ikan-ikan dan terumbu karang yang tertata dengan rapi dan ikannya melimpah.
Baca juga: Kisah Irawan Pengolah Ikan Teri Nasi di Tegal, Nekat Ambil KUR BRI Hingga Jadi Pemasok Banyak Pasar
Lalu kapal-kapal yang masuk ke dalam mulut menggambarkan hasil laut yang melimpah akan dikonsumsi oleh masyarakat banyak.
Pemancing di lukisan menggambarkan hasil perikanan tidak hanya dinikmati oleh juragan kapal, tetapi semua elemen masyarakat.
"Genre lukisan ini surialis naif. Naif katakanlah berbaur dengan fantasi tapi lucu atau mengandung kesan manis," jelasnya. (fba)
Rayis Tertegun 30 Menit Pandangi Lukisan Papan Akrilik Karya Umi Hidayati di Tegal Art Festival |
![]() |
---|
Dedy Yon Kagumi Pameran Lukisan Tegal Art Festival: Bukan Sekadar Hiasan |
![]() |
---|
Pemkot Tegal Ikut Meriahkan Brebes Night Carnival |
![]() |
---|
Karnaval OPD dan Umum HUT Ke-80 RI, Bupati dan Wabup Tegal Ikut Menari Kenakan Pakaian Adat |
![]() |
---|
Pemkot Tegal Dukung Asta Cita Melalui Swasembada Pangan Demplot Padi Organik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.