Brebes Jadi Pilot Project Penanganan Kusta Nasional, Libatkan Banyak Pihak Target Zero Leprosy 2030

TRIBUNJATENG.COM, BREBES – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Brebes menggelar kegiatan Pendampingan Percepatan Eliminasi Kusta di Gedung Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Brebes.

Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk mempercepat eliminasi kusta di Brebes menuju target zero leprosy tahun 2030.

Brebes merupakan salah satu dari lima daerah pilot project penanganan kusta di Indonesia.

Kabupaten ini menyumbang sekitar 10 persen dari kasus kusta nasional dan menduduki peringkat kedua kasus terbanyak di Jawa Tengah. 

Kondisi tersebut membuat Brebes memerlukan pendampingan intensif dalam upaya eliminasi penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat ini.

Secara nasional, Indonesia masih berada di peringkat ketiga dunia dalam temuan kasus kusta baru setelah India dan Brasil.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, tercatat 14.698 kasus baru kusta pada tahun 2023. 

Fakta ini menjadikan program eliminasi kusta sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2025.

Dalam kegiatan pendampingan tersebut, DKK Brebes menghadirkan narasumber utama, Dr dr Renni Yuniati SpDVE Sub SpDT FINSDV FAADV MH, seorang pakar dermatologi dan venereologi dengan spesialisasi penanganan kusta.

Ia memaparkan strategi terintegrasi menuju zero leprosy 2030 yang menekankan deteksi dini, pencegahan penularan, serta penghapusan stigma.

Acara diikuti oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, dan dr Adhi selaku Kasubdit, para petugas kesehatan dari 38 Puskesmas se-Kabupaten Brebes, kader kesehatan desa, hingga stakeholder terkait.

Kehadiran berbagai pihak tersebut diharapkan memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam percepatan eliminasi kusta.

Materi yang disampaikan meliputi pemahaman komprehensif tentang penyakit kusta, strategi global WHO Towards Zero Leprosy 2021–2030, hingga integrasi program dengan Sustainable Development Goals (SDGs).

Selain itu, narasumber juga menekankan pentingnya kemoprofilaksis menggunakan rifampisin, pelatihan jarak jauh dengan metode blended learning, serta program inovatif seperti Leprosy Friendly Village dan Kampung Siaga Kusta.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes menyampaikan komitmennya dalam upaya percepatan eliminasi kusta.

“Sebagai salah satu daerah pilot project nasional, Brebes memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi contoh keberhasilan eliminasi kusta di Indonesia.

Kami berkomitmen penuh untuk mengimplementasikan semua strategi yang telah ditetapkan,” ujarnya, Selasa (26/8/2025).

Sementara itu, dr Adhi menegaskan pentingnya pendampingan bagi petugas kesehatan.

“Kegiatan ini memastikan semua tenaga kesehatan memiliki pemahaman dan keterampilan yang memadai dalam menangani kasus kusta.

Monitoring dan evaluasi akan terus dilakukan untuk menjamin program berjalan efektif,” tuturnya.

Melalui pendampingan ini, diharapkan kapasitas petugas kesehatan dalam deteksi dini dan penanganan kusta semakin meningkat.

Selain itu, sistem surveilans epidemiologi akan diperkuat, cakupan kemoprofilaksis ditingkatkan, stigma masyarakat berkurang, serta target eliminasi kusta 2030 bisa lebih cepat tercapai.

Dengan tema “Bersama Menuju Brebes Bebas Kusta 2030”, kegiatan ini menegaskan sinergi antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat.

Harapannya, roadmap eliminasi kusta yang telah ditetapkan dapat diwujudkan sehingga Brebes terbebas dari penyakit kusta sesuai target nasional. (pet)