Demo 4 November

Silakan Demo Tapi Jangan Ada Anarkisme

Editor: iswidodo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua PBNU dan Ketua Umum PP Muhammadiyah usai bertemu Presiden Jokowi

TRIBUNJATENG.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto mengimbau, agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan informasi atau berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan di media sosial (medsos). "Masyarakat juga tenang jangan terpengaruh karena sekarang berita-berita di medsos luar biasa," kata Wiranto, Jakarta, Selasa (1/11).

Dia mengatakan, masyarakat harus cermat dalam memilah informasi yang tersebar di media sosial. "Medsos kan memberitakan sesuatu yang tak bisa dipertanggungjawabkan karena yang memberitakan siapa dan dari mana tak jelas. Oleh karena itu, mari jaga negeri ini karena kalau ada apa-apa, yang rugi kita semua," ujarnya.

Wiranto juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah terpengaruh untuk ikut-ikutan berunjuk rasa. Dia mengharapkan, demonstrasi pada 4 November 2016 tidak menyebabkan kekacauan.

Wiranto mengatakan, para tokoh ulama terutama yang menjadi pimpinan dari organisasi Islam seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama (NU) mengharapkan agar mempererat persaudaraan sesama umat Islam dan sesama manusia.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPD Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta Novel Bamukmin mengatakan, rencana demonstrasi ormas Islam pada 4 November 2016 akan melibatkan ormas dari luar Jakarta. Demonstrasi bertema Aksi Bela Islam guna menuntut Calon Gubernur Petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diproses hukum atas dugaan penistaan agama juga akan melibatkan massa buruh dari wilayah Jabodetabek, kata Novel.

Selasa kemarin, Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan para ulama di Istana Merdeka, terdiri atas pengurus MUI, PP Muhammadiyah, dan PBNU. Pertemuan antara lain dihadiri oleh Ketua Umum MUI, KH Ma'ruf Amin, dan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.

Pertemuan itu membahas sejumlah isu terkini, termasuk penegakan hukum dan pengutamaan ketertiban di Indonesia. "Kami sepakat bahwa kita memang siap untuk membela negara dan bagi kami NKRI final, dan kita tidak akan memberikan toleransi kepada siapa saja yang akan memecah-belah bangsa ini," kata Ketua Umum MUI, KH Ma'ruf Amin, dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, seusia pertemuan.

Menurut Ma'ruf, dalam pertemuan tersebut, sejumlah pengurus organisasi massa Islam menyampaikan ada kegaduhan yang diakibatkan pernyataan salah satu kepala daerah dengan dugaan penistaan agama. Ma'ruf menilai, kendati masalah itu tidak berhubungan dengan politik maupun Pilkada yang akan dilaksanakan pada 2017, namun isu itu menjadi berkembang dan menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Oleh karena itu kami sepakat semua ini diproses secara terhormat, proporsional, melalui proses hukum. Presiden mengatakan bahwa beliau sudah memerintahkan ini untuk diproses dan beliau tidak akan intervensi terhadap masalah ini," ujar Ma'ruf.

Dia juga mengatakan sepakat untuk berdemonstrasi, pada 4 November, sesuai aturan dan akan berlangsung tertib. Sebelumnya, sejumlah ormas Islam berencana melakukan unjuk rasa di Jakarta pada 4 November 2016.

Tokoh kharismatik

Dalam kesempatan terpisah, Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar mengingatkan, umat Islam yang akan mengikuti demonstrasi pada 4 November nanti agar tidak anarkis, senantiasa menjaga persatuan, dan taat aturan. "Jangan ada anarkisme, jangan merusak hal-hal yang tidak perlu, dan jangan menimbulkan perpecahan," kata Nasaruddin, Senin (31/10).

Di sisi lain, ia juga minta aparat keamanan tidak terpikir bahwa peserta demonstrasi itu seperti penjahat atau provokator. Apalagi di sana akan hadir tokoh dan ulama-ulama kharismatik dan terkemuka.

Nasaruddin mengaku memperoleh informasi bahwa beberapa ulama dan tokoh Islam akan ikut kegiatan tersebut, antara lain Ketua Umum MUI, KH Ma'ruf Amin, mantan Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), KH Didin Hafidhuddin, mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsuddin, KH Abdullah Gymnastiar, Ustaz Yusuf Mansur, Ustaz Arifin Ilham, juga beberapa anggota DPR.

Ia yakin dengan adanya kepemimpinan dan bimbingan para ulama dari MUI, NU, dan Muhammadiyah, serta para tokoh lainnya, aksi itu akan berjalan lancar dan umat tidak terpancing oleh kelompok-kelompok tertentu yang ingin membenturkan Islam dengan kepentingan lainnya, terutama yang ingin memecah belah NKRI.

Halaman
12

Berita Terkini