"Korban meninggal dunia 97 orang," kata Gunawan saat dikonfirmasi, kemarin.
Gunawan menyebutkan, sebagian korban meninggal dunia telah dipulangkan kepada keluarga, yang lain masih berada di rumah sakit.
Gunawan belum dapat memastikan jumlah korban luka-luka sebab data tersebut akan bertambah mengingat evakasui masih terus berjalan. "Ada 214 korban luka-luka," ujar dia.
Hingga kemarin malam, menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kerugian materil akibat gempa ini ada 163 rumah rusak berat, 105 ruko roboh, 14 masjid roboh, 1 sekolah roboh serta 1 RSUD roboh.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, tim SAR gabungan masih melakukan evakuasi. Diperkirakan masih ada korban yang terjebak di reruntuhan bangunan. Sebuah tenda TNI juga tampak terpasang di halaman rumah sakit Chik Ditiro Sigli di Kabupaten Pidie.
Mirip Bom Atom Hiroshima
Bernadus Wisnu Widjaja Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, mengibaratkan, gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Pidie Jaya menyerupai guncangan yang ditimbulkan bom atom Hiroshima, Jepang pada 1945. Hal itu berdasarkan skala guncangan yang dihasilkan gempa bumi berkekuatan 6,4 skala richter itu.
"Informasi skala guncangan awal 3-4, tapi terakhir sampai enam. Jika skala lima sudah menyerupai bom atom," kata Wisnu.
Wisnu memastikan, gempa bumi di Pidie Jaya tak akan menimbulkan tsunami. Sebab pusat gempa berada di daratan. Adapun gempa susulan, kata dia, guncangannya terasa lebih kecil.
"Susulan biasanya mengecil, biasanya terjadi besar energi tertata dengan gempa kecil dan habis," kata Wisnu.
Wisnu mengatakan, BNPB telah berada di lokasi. Nantinya akan dibentuk tim koordinasi untuk penanganan korban gempa bumi. Sebab ia meyakini masih ada warga Pidie Jaya yang tertimbun reruntuhan bangunan. "Untuk tanggap darurat diberlakukan 14 hari ke depan," kata Wisnu.
Gempa berkekuatan 6,5 SR menghentak Aceh sekitar pukul 05.03 WIB, Rabu (7/12) kemarin.
BMKG merilis data Gempa Mag:6.4 SR,07-Dec-16 05:03:36 WIB, Kedalaman 10 Km,(18 km Timur Laut Kabupaten Pidie Jaya, Aceh Kepanikan sempat terjadi, di beberapa kawasan.
Di kawasan Darussalam, Banda Aceh warga berhamburan ke luar rumah.
Gempa bermagnitudo M 9 pada 26 Desember 2004 membuat Aceh kerap diidentikkan dengan gempa besar di zona subduksi yang berpotensi tsunami. Padahal, Aceh sebenarnya terancam pula oleh gempa dengan mekanisme lain yang juga bisa merusak.