Kuliner Style

Sate Lilit Ikan Dori Disajikan Bersama Sambal Mbe, Paduan Rasanya Siap Menggoyang Lidah

Penulis: amanda rizqyana
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sate lilit ikan dori

TRIBUNJATENG.COM - Berbentuk seperti menara, namun jangan tertipu dengan penampilan fisiknya yang kokoh. Itu sate loh! Iya, sate!

Makanan yang terbuat dari daging, ditusukkan ke batang kayu atau batang bambu dan dibakar.

Hampir sama seperti sate pada umumnya, namun kali ini bahan yang digunakan ialah daging ikan. Ikan yang terpilih untuk dibumbui bersama bumbu genep (bumbu masakan khas Bali) ialah ikan dori.

Chef Andreas Indra (36), executive chef Noormans Hotel Semarang menyajikan menu sate lilit khas Bali sebagai menu pilihan De Combrang Resto Noormans Hotel Semarang.

Satu porsi sate lilit terdiri atas lima batang sate.

Sate lilit ikan dori (Tribun Jateng/Amanda rizqiana)

Sempat tertipu pada penampilan luar yang serupa telur dadar karena terlalu halus dan proses pemanggangan yang merata menghasilkan warna cokelat. Ketika digigit, ekstrak daging ikan yang telah dibumbui meleleh di mulut.

Beragam rasa bumbu dapur berlarian di lidah. Bumbu-bumbu yang terasa kuat seperti kunyit, bawang merah, dan bawang putih terasa bersama olahan daging dori. Penambahan selada, tomat, dan irisan bawang merah sebagai sayuran atau salad.

“Adonan sate lilit merupakan gilingan ikan yang difillet dicampur bumbu genep,” ujarnya.

Menu sate lilit disajikan bersama dua sambal khas Bali, yakni sambal mbe yang terdiri atas bawang merah, bawang putih, dan cabai rawit merah yang digoreng setengah matang. Bahan tersebut disiram minyak kelapa panas dan dicampur terasi matang, plus dibumbui garam dan diberi perasaan jeruk limau.

Sambal yang tak boleh tertinggal pada menu Bali tentu saja sambal matah. Sambal matah yang disajikan merupakan tak lepas dari citra De Combrang Resto yang menggunakan kecombrang sebagai bahan khas.

Kombinasi bawang merah, cabe rawit merah, kecombarang yang diiris tipis, ditambah irisan halus daun jeruk purut. Bahan-bahan tersebut disiram minyak kelapa panas untuk memberikan efek layu.

Pengunjung dapat menikmati semua menu yang dan cukup membayar Rp 60.000 per orang setiap Senin-Jumat mulai pukul 11.00-14.00 . (amanda)

Berita Terkini