TRIBUNJATENG.COM - Sebanyak 14 warga dari empat desa Kabupaten Boyolali terluka karena serangan monyet ekor panjang. Warga pun kesulitan memburu monyet-monyet tersebut.
Upaya menangkapi monyet-monyet itu dilakukan secara berkala oleh perangkat desa dan warga Kecamatan Karanggede, dibantu kepolisian serta didampingi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Sukimin, kepala Desa Sendang, Kecamatan Karanggede, mengungkapkan, serangan monyet ekor panjang itu terjadi sejak setahun lalu.
Saat itu, ada monyet yang menyantap ayam penduduk. "Lalu, ada seorang warga yang menyiapkan jebakan menggunakan pisang dicampur apotas dan jarum. Ternyata, monyet itu malah semakin garang dan menggigit kambing," jelas Sukimin ketika ditemui di rumahnya di Dukuh Nglimas, Desa Sendang, Kecamatan Karanggede, Boyolali, Senin (7/8/2017).
(Baca: Gadis 8 Tahun Ditemukan Hidup Bersama Monyet, Makan dan Jalannya seperti Hewan)
Gigit warga yang menjenguk korban
Setelah itu, katanya, selama puasa tahun lalu hingga awal Agustus ini, monyet-monyet itu malah menyerang warga secara acak.
Masalahnya, kata Sukimin, monyet-monyet tersebut seakan menyasar warga tertentu. Pertama, kebanyakan korban adalah lansia, kedua -Anda bisa percaya atau tidak- khususnya yang sudah menjenguk korban serangan monyet dan mengumpat akan membunuh si monyet.
"Ini secara logika nggak nalar. Ini namanya musibah," katanya.
Sukimin heran, serangan monyet itu terjadi setahun belakangan ini, padahal, "Tidak ada perambahan lahan, dari dulu seperti itu. Di ladang banyak palawija, jagung, pisang," katanya mengeluh.
Beragam cara sudah dilakukan oleh warga desa termasuk meminta tolong komunitas penembak agar memburu dan menangkap hewan yang tidak dilindungi ini. Konsultasi dengan BKSDA juga sudah dilakukan.
(Baca: MENGERIKAN: Warga Kampung Ini Diteror dan Diserbu Ratusan Ribu Monyet Liar)
Digigit di depan rumah
Yang menarik, operasi perburuan monyet itu disebut 'Penanganan konflik monyet ekor panjang,' dan rumah Sukimin dijadikan Posko Penanganan Konflik Monyet Ekor Panjang.
"Kami pernah melakukan gropyokan monyet, kemudian memasang umpan jagung dan pisang tapi juga tidak pernah muncul. Monyet justru muncul beberapa hari kemudian dengan menyerang kambing dan warga. Bahkan, ada warga yang dilukai hingga dua kali, " jelas Sukimin.
Seorang korban di desa tersebut, Samin (75), harus tertatih-tatih setiap kali berjalan, akibat dua kali gigitan monyet pada kaki kirinya.
"Dua puasa terakhir ini, saya digigit. Lha saya digigitnya di depan rumah," Samin berkisah.