Selain wujud syukur, ruwatan mata air ini memiliki arti sosial karena menjadi pengikat persaudaraan warga.
Disi lain, tradisi ruwatan ini menurut Tasdi bermakna kultural karena sekaligus mengangkat budaya atau kearifan lokal yang menjadi kekuatan masyarakat desa.
"Tradisi ruwatan ini juga bisa mendukung destinasi pariwisata di kaki gunung Slamet sehingga bisa mengangkat perekonomian warga,"katanya. (*)