KETIKA Warga Desa di Purbalingga Meruwat Mata Air, Rela Lalui Jalan Setapak di Pinggir Jurang

Penulis: khoirul muzaki
Editor: bakti buwono budiasto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peserta ruwatan membawa Lodong menuju sumber mata air Sikopyah kaki gunung Slamet desa Serang Karangreja

Selain wujud syukur, ruwatan mata air ini memiliki arti sosial karena menjadi pengikat persaudaraan warga.

Disi lain, tradisi ruwatan ini menurut Tasdi bermakna kultural karena sekaligus mengangkat budaya atau kearifan lokal yang menjadi kekuatan masyarakat desa.

"Tradisi ruwatan ini juga bisa mendukung destinasi pariwisata di kaki gunung Slamet sehingga bisa mengangkat perekonomian warga,"katanya. (*)

Berita Terkini