Laporan Wartawan Tribun Jateng, Dhian Adi Putranto
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Kisah seram dialami oleh tersangka pembunuhan Fitri Anggraeni, Didik Ponco (28).
Pria yang secara sadis membunuh dan mengecor jasad Fitri Anggraeni bak mandi Fitri itu mengaku bahwa dirinya dihantui oleh arwah Fitri.
Ia mengaku setelah melakukan tindakan sadis itu ia sering menjumpai sosok Fitri menampakan diri padanya.
Baca: Seorang Revidivis, Ini Daftar Kejahatan Didik Selain Bunuh dan Cor Semen Jasad Fitri
"Setiap hari saya selalu terbayang-bayang sosok Fitri. Ia selalu mengejar saya. Bahkan semalam saat di dalam sel, dirinya menampakkan diri kepada saya," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (28/2).
Hal itu yang membuat ia mengaku kepada kepolisian saat diperiksa mengenai perkara begal yang ia lakukan pada Jumat lalu.
Kepada polisi ia mengaku selain membegal ia juga telah membunuh seorang pemandu karaoke dan mayatnya dicor dalam bak mandi.
"Dirinya (Fitri) selalu datang dan mencekik-cekik saya." ujarnya.
Ia pun mengaku menyesal telah membunuh Fitri. Ia tidak mengira bahwa arwah Fitri akan melakukan hal yang sama kepadanya.
Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Aris Munandar mengatakan saat ini pihaknya terus melakukan pengawasan kepada tersangka.
Tujuannya agar tidak melakukan tindakan yang tidak diinginkan di dalam sel tahanan.
"Saya juga meminta kepada tersangka agar memperbanyak ibadah dan mendoakan arwah korban agar tenang di alam kubur sana," ujarnya
Berikut 6 fakta hubungan Didik, Fitri dan Istrinya seperti dirangkum Tribunjateng.com.
1. Didik merupakan pengangguran
Didik merupakan pria pengangguran. Selain terlibat dalam kasus pembunuhan, ia juga terlibat dalam kasus pembegalan.
Kasus pembunuhan ini terungkap karena kasus pembegalan yang ia lakukan pada Jum'at (23/2) pagi.
2. Fitri merupakan teman istri tersangka
semasa hidup Mayat wanita itu kemudian teridentifikasi sebagai Fitri Agraeni (24) warga Limbangan kabupaten Kendal. (tribunjateng/ist)
Kasatreskrim polres Kendal AKP Aris Munandar menuturkan, istri tersangka dan korban merupakan teman dekat sewaktu sekolah.
"Istri tersangka merupakan teman dekat korban. Hal itu dimanfaatkan untuk menjalin hubungan terlarang itu," ujarnya, Senin (26/2/2018)
3. Fitri dan Didik memiliki hubungan spesial
Dari data yang dihimpun Polres Kendal dari tersangka, korban dan tersangka memang memiliki hubungan spesial. Hubungan itu terjalin sudah empat bulan lamanya.
4. Sebelum Terbunuh, Fitri dan Didik lebih dulu berhubungan intim
Aris menceritakan bahwa pada Jum'at (16/2) tersangka menjemput korban dengan alasan untuk mengajak korban menjenguk istrinya yang sedang sakit.
Setelah menjenguk istri tersangka, korban diajak korban menuju rumahnya di desa puguh, Boja.
"Sebelum membunuh korban, tersangka dan korban melakukan hubungan suami istri di rumah tersangka. Setelah itu, si korban ke belakang rumah guna mencuci baju. Saat itu lah tersangka menghampiri korban untuk menagih uutang," jelasnya.
5. Kata-kata kasar Fitri membuat Didik membabi buta
Ditagih utangnya, Fitri pun marah dan mengeluarkan kata-kata kasar kepada tersangka. Tidak terima terhadap perlakuan Fitri, Didik pun tersulut emosi dan langsung mendorong korban hingga terjatuh.
Melihat Fitri terjatuh, dirinya makin membabi buta. Didik terus mencekik Fitri seakan tidak ada menghalangi aksinya. Hingga akhirnya Fitri kehabisan nafas dan tewas di tangan Didik.
"Merasa Panik melihat korban tak bernyawa dan sekujur tubuhnya membiru, tersangka langsung mengangkat dan memasukkan tubuh korban kedalam bak mandi," ujarnya.
Untuk menutupi perbuatan tersangka, Aris mengatakan tersangka pergi keluar rumah untuk membeli semen satu sak untuk digunakan mengecor jasad Fitri yang berada di dalam bak mandi. Sebelum di cor, tubuh Fitri terlebih dahulu ditimbun pasir.
6. Pengakuan Didik pada istri
Didik melakukan pengecoran dua kali, setelah itu tersangka menjemput pulang istrinya yang sedang sakit kembali ke rumah.
Didik pun langsung bersikap seperti biasa seolah tak terjadi apa-apa dihadapan istrinya. (*)