Berita Viral

Dedi Mulyadi Naik Pitam, Sesalkan Kematian Memilukan Raya Bocah 3 Tahun yang Tubuhnya Penuh Cacing

Penulis: Dse
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TUBUH PENUH CACING - Raya, bocah tiga tahun warga Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dengan tubuh dipenuhi cacing. Akibat peristiwa itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi naik pitam dan ancam sanksi kepada perangkat desa hingga pejabat puskesmas setempat.

TRIBUNJATENG.COM, SUKABUMI - Nasib pilu harus dialami Raya, bocah perempuan berusia tiga tahun warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Dia meninggal dalam kondisi memprihatinkan.

Dia meninggal pada akhir Juli 2025, namun kisahnya baru tersebar luas pada pertengahan Agustus 2025 melalui media sosial.

Bocah itu bernama Raya.

Baca juga: Viral Tubuh Anak 3 Tahun di Sukabumi Dipenuhi Cacing, Sempat Kritis Sebelum Meninggal

Baca juga: Nasib 10 Pegawai RSUD Sukabumi Positif Narkoba, Direktur: 4 Berstatus ASN

Tubuhnya ditemukan dipenuhi cacing saat menjalani pemeriksaan medis di rumah sakit.

Kisah viral ini pun telah membuat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi naik pitam dan mengancam akan memberikan sanksi tegas kepada pihak desa maupun layanan kesehatan di sekitar tempat tinggal Raya.

Lantas mengapa tubuh bocah tersebut bisa digerogoti ribuan cacing di dalam tubuhnya?

Ya, video yang viral di media sosial memperlihatkan seorang bocah berusia 3 tahun bernama Raya berjuang melawan penyakit yang dideritanya.

Dalam video tersebut, terlihat banyak cacing yang diangkat dari tubuhnya dan disebutkan masih banyak telur atau larva yang bersemayam di dalam tubuhnya.

Kepala Desa Cianaga, Wardi Sutandi membenarkan bahwa bocah dalam video tersebut adalah warga desanya.

Dia menjelaskan, Raya adalah anak dari Udin (32) dan Endah (38).

Mereka tinggal di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Raya meninggal pada 22 Juli 2025.

Wardi mengungkapkan, orangtua Raya diduga mengalami keterbelakangan mental, sehingga mereka hanya mampu merawat anaknya sebisanya.

“Orangtuanya memiliki keterbelakangan mental, sehingga daya asuh terhadap anaknya kurang."

Halaman
1234

Berita Terkini