Parade Seni Budaya, kata dia, menampilkan kesenian berupa tarian dengan penilaian koreografi, kreativitas, kekompakan, penampilan, kostum dan properti, serta kerapihan.
Heru berharap event tersebut mampu menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap seni budaya bangsa. Selain itu, meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap keragaman budaya di Jateng.
"Parade seni budaya yang lekat kearifan lokalnya sangat penting untuk mengikis dan memfilter seni budaya asing yang belum tentu sesuai dengan bangsa Indonesia," ujarnya.
Selain sebbagai perayaan hari jadi, Parade Seni Budaya juga menjadi ajang promosi pariwisata di bidag budaya yang secara langsung dapat meningkatkan kunjungan wisata ke Pemalang.
Sehingga dapat mendorong perekonomian dan menaikan pendapatan asli daerah (PAD) Pemalang.
Sementara, juri Parade Seni Budaya, Yoyok B Priambodo atau dikenal Yoyok Greget yang merupakan Pengasuh Sanggar Greget Semarang, mengatakan kecewa dengan lokasi diadakannya parade seni budaya itu.
"Sangat tidak ideal lokasi pertunjukan di lokasi yang sempit. Untuk parade seharusnya memiliki ruang yang lebar dan panjang," kata Yoyok. (*)