Salah satunya tema Ta'awun Untuk Negeri .
Pada Milad 106 Muhammadiyah tahun ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla mendapat penghargaan Muhammadiyah Award .
Pemberian penghargaan diberikan di peringatan Milad ke-106 organisasi Muhammadiyah di Puro Mangkunegaran Surakarta, pada Minggu (18/11/2018) malam.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengatakan Muhammadiyah memberikan penghargaan kepada Jusuf Kalla atas dedikasi di bidang perdamaian dan kemanusiaan.
"Pak Jusuf Kalla telah mengoreskan sejumlah kepeloporan dan kiprah nyata dalam rekat integrasi nasional untuk tegaknya perdamaian dan nilai-nilai kemanusiaan. Yang sangat berarti bagi keutuhan dan persatuan Indonesia," ujar JK di Puro Mangkunegaran Surakarta, pada Minggu (18/11/2018) malam, TribunStyle.com kutip dari Tribunnews.com .
Selain berdedikasi di bidang perdamaian dan kemanusiaan, kata dia, pria berlatar belakang pengusaha itu juga berjasa bagi persatuan dan kemajuan umat islam khususnya di Indonesia.
Baca: Penjelasan Jennie BLACKPINK Tentang Lagu Solo yang Jadi Trending No 1 di Youtube
Baca: BMKG Hari Ini Selasa 20 November 2018 untuk 33 Kota di Indonesia
Baca: Profil dan Fakta-Fakta Unik Personil Blackpink
Baca: Pemadaman Listrik di Area Jawa Tengah Hari Ini, Selasa (20/11/2018)
"Tokoh nasional yang dua periode dikenal juga sebagai saudagar muslim yang tangguh dan berjasa merekat ukhuwah dan kemajuan umat islam," kata dia.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, JK menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa syukur setelah menerima penghargaan tersebut.
Walaupun, dia mengaku, masih mendapatkan kepercayaan sebagai Mustasyar atau dewan penasihat di ormas Nahdlatul Ulama. Namun, dia menilai, pemberian penghargaan itu merupakan bentuk kerjasama antara dua ormas islam terbesar.
"Ini suatu kerjasama simbolik yang tidak ternilai. Bagaimana kerjasama kami Ta'awun untuk negeri," kata dia.
Pria berlatar belakang pengusaha itu mempersembahkan penghargaan kepada Athirah Kalla, ibu Jusuf Kalla, dan Mufidah Jusuf Kalla, istrinya. Dia menilai Athirah terlibat aktif di Aisyiyah atau organisasi otonomi bagi wanita Muhammadiyah. (TribunJateng.com/Woro Seto)