"Sekarang, hanya ada di-37, dan itu stagnan selama tiga tahun" jelas Ferdinand.
• Ingatkan Prabowo, Ruhut Sitompul: Jangan Tambah Musuh Terus, Apalagi Marah ke Wartawan
• Adu Mulut Kapitra Ampera dengan Ferdinand Hutahaean Hingga Penonton Mata Najwa Riuh
• Jelang Natal dan Tahun Baru Pemkab Pekalongan Giatkan Sidak Bahan Makanan Ke Pasar Tradisional
Belum sampai Ferdinand melanjutkan penjelasannya mengenai data, Kapitra melayangkan sindirannya.
"Ini akibat sangat cinta sama Jokowi, tiba-tiba enggak diangkat jadi menteri ya jadi begini," sindir Kapitra diikuti tawanya.
Sindiran tersebut menimbulkan riuh tepuk tangan dan sorakan dari penonton yang hadir.
Merasa disindir oleh Kapitra, Ferdinand lantas mengutarakan ketidaksukaannya.
"Inilah yang saya tidak suka dari kelompok Pak Jokowi ini, ketika kita bicara data, larinya ke begini." tegas Ferdinand.
Kemudian, Najwa Shihab membenarkan data yang disampaikan Ferdinand Hutahaean yakni indeks persepsi korupsi di angka 37.
Kemudian, Najwa Shihab membacakan pernyataan Prabowo terkait srtaegi pencegahan korupsi dengan memilih putra putri terbaik Indonesia yang memiliki integritas.
"Iya betul, itu salah satu strateginya," ujar Ferdinand Hutahaean.
Kemudian, Ferdinand menyebutkan bahwa pejabatn yang terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK selama 10 tahun SBY lebih kecil dibandingkan 4 tahun di pemerintaha Jokowi.
"Artinya pelaku zaman sekarnag lebih berani dibandingkan dulu," ujar Ferdinand.
Kemudian, Ferdinand Hutahaean membantah pernyataan Kapitra terkait keluarga Jokowi yang bersih.
"Pak Kapitra ini tidak pernah mendengar, ipar bapak presiden ini disebut dikasus pajak, dikasus bakamla," ujar Ferdinand.
Ferdinand Hutahaean dan Kapitra lantas nada bicaranya semakin meninggi.
Lantas kapitra menuding bahwa keluarga SBY disebut di kasus Hambalang.