TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Satpol PP Kota Semarang akan memberikan sanksi tegas kepada para pedagang kaki lima (PKL) makanan yang berjualan di kawasan Kuliner Simpanglima jika mematok harga di atas kewajaran selama libur Lebaran ini.
Pantauan Tribun Jateng, sebagian besar PKL memang menaikkan harga makanan maupun minumannya selama momen Lebaran.
Bahkan, beberapa lapak telah memberikan pengunguman yang ditempel di menunya maupun di gerobak masing-masing.
• Warung Bu Anny Kembali Viral setelah Susun Daftar Menu Baru, Harga Tempe Goreng Paling Disorot
• Setelah Warung Bu Anny, Kini Viral Rujak Cingur Kaki Lima Seporsi 60 Ribu, Warga Sekitar Ikut Koment
• Pengunjung Keluhkan Deposit Rp 500 Ribu Ketika Akan Masuk Wisata Dusun Semilir Semarang
• Viral Keluhan Wisatawan soal Penarikan Tiket Masuk Kawasan Dieng: Fungsine Mbayar Ki Nggo Ngapa?
Rata-rata para pedagang menaikkan harga sejak H-4 hingga nanti H+15 lebaran 2019.
Adapun kenaikannya bervariasi mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 5.000.
Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto, mengatakan, pihaknya tak segan untuk mencabut izin dagang jika mendapati PKL menaikkan harga di atas kewajaran.
Petugas Satpol pun sudah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di sepanjang kawasan kuliner Simpanglima dan akan terus melakukan pengecekan terkait hal itu.
"Sejauh ini harga di warung PKL, kami anggap normal.
Apabila mremo (mematok harga tak wajar), kami berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan akan beri sanksi untuk pencabutan izin," tandasnya, Minggu (9/5).
Seorang PKL Simpanglima, Cak Aji, mengatakan, pihaknya memang menaikkan harga makanan dan minuman selama Lebaran.
Kenaikan harga tersebut pun bukan tanpa alasan dan bukan semata-mata memanfaatkan peluang saat momen lebaran.
Kenaikan harga dipengaruhi oleh kenaikan bahan pokok di pasaran saat Lebaran.
"Momen lebaran sekarang tidak seperti dulu-dulu, mremo.
Sekarang kami hanya menaikkan sesuai kondisi pasar. Bahan pokok naik, makanan ikut naik," tutur Aji.
Pengecekan rutin dari Satpol PP, menurutnya, juga menjadi kontrol bagi pedagang.
Dia memastikan para pedagang tidak akan menaikkan harga diatas kewajaran.
Sebab, hal ini telah dibahas dengan ketua paguyuban. (eyf)
• UPDATE : Penemuan Mayat Remaja Putri di Tegal, Keluarga Mengira Korban Kerja di Tempat Kakaknya
• UPDATE: Pembakaran Mobil Agya Putih di Pekalongan Ternyata Salah Sasaran, Begini Pengakuan Tersangka
• Pemred Majalah Tempo Ungkap Hasil Investigasi Terkait Pengakuan Fauka Noor Farid
• Siapa Dalang Kerusuhan 22 Mei 2019? Polri dan TNI Ungkap Tokoh-tokohnya Siang Ini