"Kalau yang tidak terlalu jauh jarak rumah ke kantor bisa jalan kaki, kan lebih meneyehatkan," urainya.
Ia membeberkan alasan di balik program Gelora TSM.
Di antaranya, untuk mengajak masyarakat mengurangi kemacetan, lantaran tingginya penggunaan kendaraan pribadi.
"Semisal, biasanya satu mobil untuk satu orang.
Sementara, satu bus mini bisa diisi oleh 20 orang, misalnya.
Banyangkan, potensi kepadatan kendaraan yang dapat dikurangi.
Apalagi lahan parkir di Wonosobo ini kan terbatas," paparnya.
Di samping itu, langkah ini juga untuk mengurangi polusi udara, karena asap kendaraan bermotor.
Wilayah Wonosobo, tuturnya, mayoritas kualitas udaranya memang bagus.
Namun, di wilayah perkotaannya tingkat polusi sudah cukup tinggi.
"Terasa sudah agak panas, karena tinggi polusi udara," ucapnya.
Manfaat lain dari Gelora TSM, sambung dia, adalah untuk menyehatkan anggota Sat Lantas.
Itu, bilamana anggota memilih beraktivitas menggunakan sepeda kayuh atau bahkan berjalan kaki.
"Kita ini kan banyak yang tak sempat olahraga karena terlalu sibuk, ya ini berolahraga di sela-sela aktivitas kerja," urainya.
Ditambahkan, bila ada anggota Sat Lantas yang tak menggunakan TSM di hari Sabtu, maka ada sanksi yang telah menanti.