"Push up 25 kali, bagi yang melanggar.
Tapi Alhamdulullah, ini tadi semua tak ada yang melanggar," imbuh dia.
Seorang anggota Sat Lantas, Brigadir Hari, juga mengaku memilih menggunakan sepeda untuk berangkat ke kantor dan juga titik pengaturan lalu lintas.
"Jarak rumah ke kantor sekitar delapan kilometer, tadi saya tempuh dalam waktu 20-a menit.
Semntara dari kantor ke tempat tugas mengatur lalu lintas hanya dua kilometer," katanya.
Sementara, Bripka Widi, lebih memilih berjalan kaki, kendati jarak antara rumah ke kantornya sekitar dua kilometer.
"Sekalian olahraga, biar sedikit berkeringat dan menyehatkan," katanya.
Lain lagi dengan Brigadir Rori, anggota unit Pengaturan Penjagaan Pengawalan dan Patroli (Turjawali) Sat Lantas Polres Wonosobo.
Ia tak canggung naik angkutan kota (angkot), saat berangkat ke kantor.
Menurutnya, sembari berangkat ngator, ia bisa sekalian bercengkrama dengan masyarakat, yang sama-sama menggunakan angkot.
"Sekalian bercengkarama dengan warga, biar tak ada kesan polisi itu menakutkan di mata masyarakat.
Kan kita ini sebagai pelayan masyarakat," tuturnya.
Seorang warga Wonosobo, M Ikhsan, mengaku mengapresiasi program Gelora TSM dari Sat Lantas Polres Wonosobo ini.
Ia berharap, tak hanya hari Sabtu, melainkan program ini juga bisa dilaksanakan di hari-hari lainnya.
"Bagus untuk mengurangi kemacetan dan memberi contoh kepada masyarakat, apalagi bila tak hanya di hari Sabtu saja," ujarnya.(yan)
• Selama Tentara Bangun Jalan di Kampungnya, Omset Warung Es Kelapa Ilah Capai Rp 150 Ribu per Hari
• Waduk Gondang Tutup Saluran Irigasi, Sawah di 6 Desa di Karanganyar Terancam Gagal Panen
• Disoraki Anak Kecil, Sapi Kurban Ini Berontak dan Terjun ke Kali Berok Semarang
• Begini Cara Mengolah Kopi yang Baik dan Benar Menurut Owner Mulia Coffe