Setelah itu, ada diskusi antara Irvan yang meminta izin kepada Saminah untuk membunuh tiga pamannya.
Putra ikut membantu kakaknya meyakinkan sang ibu.
"Niat itu disampaikan Irvan dan Putra kepada Saminah.
Mereka menganggap jika tidak membunuh para korban, merekalah yang akan dibunuh.
Itulah alibi atau alasan mereka," ujar Kapolres.
Saminah mengaku semula melarang niat itu.
Oleh karena anak-anaknya selalu meminta agar para korban dihabisi, dia pun luluh.
Minah mengizinkan anak laki-lakinya untuk membunuh saudara-saudaranya itu.
Kebetulan selama ini mereka tinggal di rumah Misem atau bersebelahan dengan rumahnya.
"Bahasa yang digunakan Saminah kepada anak-anaknya adalah, 'Terserah, silakan.'
Hal inilah yang pada akhirnya menyebabkan pembunuhan itu," tutur dia.
Kronologi bermula ketika Saminah membawa lebih dulu ibunya, Misem, ke rumahnya yang bersebelahan.
Tujuannya agar rumah Misem dalam kondisi kosong.
Misem dibawa seolah-olah dirawat karena sedang tidak sehat.
Kemudian Irvan dan Putra masuk ke dalam rumah Misem.