Fakta Baru Pembunuhan 1 Keluarga di Banyumas, Misem Tahu Anak Cucunya Dibunuh, Ini Alasannya Diam

Penulis: Permata Putra Sejati
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Fakta baru terungkap jika sebenarnya Misem, orang tua dari keempat korban pembunuhan satu keluarga mengetahui pada saat pembunuhan.

Fakta tersebut diungkapkan oleh para tersangka yang mengungkapkan jika pada saat kejadian Misem dibekap oleh kedua tersangka Irvan dan Putra.

"Penyelidikan terbaru bahwa sebenarnya Misem sempat dibekap Irvan dan Putra," ucap Kanit Reskrim III Polres Banyumas, Ipda Rizki Adhiansyah Wicaksono, kepada Tribunjateng.com, Kamis (29/8/2019).

Viral di Medsos Cerita Horor KKN di Desa Penari, Raditya Dika Sampai Serius Simak Ceritanya

BREAKING NEWS : Polisi Ungkap Identitas Mayat Wanita Kondisi Telanjang Dada di Kebumen

Honornya Capai 2 Digit Saat Tampil di TV, Nikita Mirzani Benarkan Punya Saham Batu Bara Berlian

Ayu Ting Ting Dikabarkan Resmi Berpacaran dengan Shaheer Sheikh, Jedar Doakan Hubungan Awet

Halaman depan rumah Misem yang berada Desa Pasinggangan Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, pada Senin (26/8/19). (Tribunjateng.com/Permata Putra Sejati)

Ipda Rizki menceritakan, Misem yang kala itu sudah dipindahkan ke rumah Minah sempat mendengar tangisan dan teriakan para korban.

Karena penasaran adanya tangisan dan teriakan, Misem curiga dan akhirnya masuk melalui pintu samping untuk melihat apa yang sedang terjadi.

Namun ketika masuk melalui pintu samping, diketahui oleh tersangka Irvan.

"Pada saat ketahuan itulah, Misem dibekap hingga membuat gigi Misem copot satu," imbuhnya.

Rekonstruksi kasus pembunuhan gadis dalam karung berlangsung di Lapangan Aspol Kalibliruk Slawi, Kabupaten Tegal, pada Selasa (20/8/2019) kemarin dengan memperagakan 35 adegan. (TRIBUN JATENG/AKHTUR GUMILANG)

"Pada saat itu sempat terjadi perdebatan antara Irvan dan Putra.

Irvan menginginkan agar Misem juga ikut dibunuh.

Namun tersangka Saminah menolak.

Sebab dia merasa, Misem adalah ibunya," katanya.

Setelah prarekonstruksi itulah fakta baru terungkap jika sebenarnya Misem tahu ada pembunuhan.

Misem yang kala itu tidak menyaksikan pembunuhan tersebut, tetapi karena pernah disekap dan diancam

Misem tidak mau menyampaikan hal tersebut kepada keluarganya sendiri, yaitu Edi.

"Ancamannya kala itu, Misem akan dibunuh juga oleh Irvan dan Putra.

Namun Putra juga menolak.

Dia berpikiran apabila semua keluarga itu hilang akan menimbulkan kecurigaan semua orang," imbuhnya.

Ruang tengah kala itu sudah banyak darah, yaitu selepas membunuh Sugiyono dan Supratno.

Misem hendak masuk melalui pintu samping, lalu ketahuan oleh Irvan dan Putra.

Hingga akhirnya dibekap dan ditutup matanya, dimasukkan ke dalam kamar.

Ketika Misem sudah sadar dari pingsan, ketiga tersangka, yaitu Saminah, Irvan, dan Putra mengancamnya agar tidak bercerita kepada siapa pun, termasuk anaknya Edi.

Selama lima tahun itu Misem hidup dalam ancaman akan dibunuh.

Keempat kerangka korban pembunuhan satu keluarga di Banyumas saat akan dimasukan kedalam mobil Ambulan, pada Kamis (29/8/2019). (Tribunjateng.com/Permata Putra Sejati)

Kalau sampai menyampaikan kejadian tersebut, Misem juga akan dihabisi.

Misem selama ini tahu ada pembunuhan di dalam rumahnya.

Tetapi tidak tahu jika keempat korban pembunuhan tersebut dikubur di belakang rumahnya sendiri.

"Misem tahunya mayat-mayat itu sudah dibuang.

Sehingga waktu menyuruh orang membersihkan kebun belakang yang terdapat kerangka-kerangka tersebut, Misem benar-benar tidak tahu," jelasnya.

Tak hanya Misem, tetangga dekat juga sempat mendengar teriakan saat terjadi pembunuhan empat bersaudara itu.

Kejadian sadis ini terjadi 2 Oktober 2014 silam, pada siang hari.

Tetangga yang sempat curiga kemudian menanyakan muasal teriakan yang mereka dengar itu kepada Saminah.

Minah, sapaannya, menjawab teriakan di rumah yang terdengar itu lantaran pertengkaran kecil dan sudah diselesaikan.

Seminggu setelah pembunuhan, tetangga berdatangan ke rumah Misem menanyakan keberadaan empat korban.

Minah menjawab panjang lebar jika keempatnya pergi merantau.

Setelah pembunuhan, hampir semua aktivitas Minah dan keluarga dilakukan di dalam rumah.

"Mereka tidak pernah bersosialisasi.

Tetangga pun menganggap mereka sebagai keluarga yang tertutup," ujar Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun. (Permata Putra Sejati)

Di Depan Putranya, Ahok Cerita Perubahan Drastis Setelah Cerai dari Veronika Tan

Melanie Subono Sebut Nikita Mirzani Satu di Antara Banyak Teman Artis yang Rutin Beri Donasi

Rama Sudah Bisa Masuk Sekolah, SMPN 2 Mranggen Demak Janjikan Solusi Soal Seragam

Polisi: Utang Rp 10 Miliar Aulia Kesuma di Bank, Tagihan Kartu Kredit Capai Rp 500 Juta

Berita Terkini