TRIBUNJATENG.COM- Media sosial tengah ramai membahas tentang kisah horor kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Penari Jawa Timur tahun 2009 yang di-posting oleh akun Twitter @SimpleMan baru-baru ini.
Adapun kisah itu mengulas 6 mahasiswa yang tengah melangsungkan kegiatan KKN selama 6 minggu di Kota B Jawa Timur untuk menyelesaikan salah satu mata kuliah.
Di desa terpencil yang jauh dari keramaian tersebut, para mahasiswa KKN harus berhadapan dengan banyak hal mistis dan mengerikan. Dimulai dari lokasi desa yang terpencil dan harus melewati hutan angker. Di mana suara gamelan akan terdengar di tengah hutan itu.
Cerita KKN Desa Penari (nama desa disamarkan) semakin mampu membuat pembacanya merinding sebab diceritakan bahwa di desa tersebut, tidak ada aliran listrik.
Penduduk Desa Penari tersebut harus menggunakan genset hanya sampai jam 9 malam saja. Selebihnya, mereka akan menggunakan lampu minyak.
• Cerita Horor KKN di Desa Penari Apakah Betul Terjadi? Ini Penjelasan Editor Novelnya
• Tak Hanya KKN di Desa Penari yang Viral, Ada juga Cerita Sewu Dino, Konon Lebih Seram
• Kisah Pria Bernasib Mirip Bima KKN Desa Penari, Kawin dengan Kuntilanak hingga Punya Anak
Menanggapi cerita KKN Desa Penari yang dikenal horor tersebut, pihak PLN sendiri mengatakan bahwa sejauh ini PLN sudah berusaha menyediakan listrik hingga pelosok negeri.
PLN tidak membenarkan atau menyalahkan berita soal KKN Desa Penari yang tidak ada aliran listrik dan harus menggunakan genset hingga pukul 9 malam.
Namun PLN menegaskan, kini sudah banyak desa yang mendapat penerangan layak dan bisa dibuktikan beritanya.
Hal itu disampaikan oleh akun Instagram resmi PLN, Minggu (1/9/2019).
"Melistriki desa hingga pulau terluar terus diperjuangkan oleh PLN.
Kini banyak yang sudah terang benderang. Tak perlu lagi gunakan pelita. Tak butuh lagi genset hingga batas maksimal jam 9 malam, selebihnya gunakan petromak hingga gelap kembali mencekam.
Dan cerita PLN berjuang melistriki negeri bukan hanya cerita misteri, silahkan buktikan sendiri, banyak berita sana sini, atau cek postingan akun ini," tulisnya.
Seperti dikutip dari akun twitter SimpleMan, enam calon sarjana tersebut adalah Ayu, Nur, Widya, Wahyu, Anton dan Bima.
Mereka melaksanakan KKN di kota B, Jawa Timur yang merujuk pada dua kota, yakni Banyuwangi dan Bondowoso.