TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karanganyar akan menerapkan metode campuran dalam Sensus Penduduk (SP) pada 2020.
Kepala BPS Karanganyar, Agustinus Hariyanto menyampaikan, metode online dan metode CAPI (Computer Assisted Personal Interviewing) akan digunakan dalam sensus penduduk yang dilaksankan pada Februari-Maret dan Juli 2020.
Ia menjelaskan, pihaknya menggunakan database dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) yang diperolehnya melalui rekam data e-KTP, sebagai basis data untuk melakukan sensus menggunakan metode online.
"Sensus secara online dilaksanakan pada Februari-Maret 2020.
Nanti akan dibagikan melalui SMS blast, di dalamnya terdapat link website untuk update data kependudukan," katanya kepada para wartawan saat ditemui di kantornya, Rabu (18/9/2019).
• Polisi Mbeling Polres Semarang Akhirnya Selesai Nyantri di Pondok Pesantren, Ini Harapan Kapolres
• Alat Berat Gali Tanah Pembangunan Rest Area Ungkap Riwayat Candi-candi yang Lenyap di Dieng
• Pencuri Jebol Tembok Alfamart di Pekalongan, Rokok hingga Kosmetik Senilai Rp 30 Juta Digondol
• Pembinaan Olahraga di Kabupaten Pekalongan Kian Terpuruk, Uang Pembinaan Atlet Hanya Rp 76 Ribu
Adapun sosialisasi penggunaan metode online tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah terlebih dahulu.
"Kami akan koordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda), melakukan sosialisasi secara massif pada Januari 2020," terangnya.
Ia mengungkapkan, setelah dilakukan sensus dengan menggunakan metode online, pihaknya dapat mengolahnya.
Semisal, siapa saja yang belum mengisi secara online atau ada yang kurang lengkap datanya.
"Pihaknya akan membuatkan daftar penduduk per RT.
Kemudian petugas sensus akan berkoordinasi dengan Pak RT dan melakukan pendataan menggunakan metode CAPI," ungkapnya.
Dalam menggunakan metode CAPI, pihaknya membutuhkan sebanyak 1.300 petugas untuk melakukan sensus di wilayah Kabupaten Karanganyar.
"Petugas akan mendatangi rumah-rumah warga yang belum mengikuti sensus secara online.
Kemudian melakukan wawancara dan meng-entery data melalui ponsel petugas," papar Kepala BPS Karanganyar.
Lebih lanjut, Agustinus menuturkan, pelaksanaan sensus penduduk pada 2020 nanti untuk mengetahui demografi penduduk.
"Ini murni mengeluarkan data statistik dasar, boleh dikonsumsi siapa saja.
Semisal Pemda mungkin ingin melihat migrasi seperti apa, silahkan," pungkasnya. (Ais)