Najwa yang melihat hal itu lantas menghentikan seseorang dari kursinya dan melarangnya untuk maju ke atas panggung.
Arteria kemudian mengaku mengetahui ada kejadian saat KPK yang disebutnya gadungan meminta sejumlah harta kepada orang yang akan diperiksanya.
"Bicarakan KPK gadungan, ternyata pada saat pemeriksaan itu Prof semua orang dipanggilin, 'Kamu mau dipanggil apa enggak dipanggil, kalau enggak mau dipanggil, serahin harta kamu' tiba-tiba begitu ketahuan dan ketangkep dia bilang itu KPK gadungan," paparnya.
"Padahal bukan KPK gadungan, namanya saya sebutin ada semua. Nah Prof orang Sumatera Barat, Rp 6 triliun, dana bencana, kemudian juga masalah KONI, pasar, enggak pernah diangkat, kenapa? Ada banyak lagi, serah terima kelapa sawit, motor-motor besar, siapa yang menerimanya, tanyakan sama beliau."
"Kita hargai capaian-capaian KPK, tapi kita benahi, kita tidak boleh menutup mata," tambahnya.
Salim lalu angkat bicara bahwa ada laporan yang telah dilakukan oleh KPK setiap tahun.
"Begini bung, di dalam undang-undang KPK ada kewajiban menyampaikan laporan," kata Salim.
"Enggak pernah ada laporan Prof," ujar Arteria.
"Tiap tahun dia menyampaikan laporan," tegas Salim.
Kemudian, Arteria Dahlan membatah hal itu.
"Nggak pernah dikerjakan, Mana, prof, saya di DPR prof, nggak boleh begitu prof, saya yang tahu, mana prof sesat, ini namanya sesat," ujar Arteria Dahlan dengan membentak Prof Emil Salim.
(*)
• Ini Tanggapan Gus Mus Melihat Arteria Dahlan Teriaki Prof Emil Salim