Kisah Aiptu Nur, Polisi yang Pinjam Mobil demi Antar Jenazah ke Pemalang, Sepak Terjangnya Berlanjut

Penulis: khoirul muzaki
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aiptu Nuryanto bertugas di pos lantas Bawang Banjarnegara

Raut sang ayah yang nelangsa, juga kondisi korban yang memprihatinkan, membuatnya berat meninggalkan.

Di tengah kesedihan yang melanda, orang tua itu masih dibebani untuk membayar administrasi rumah sakit.

Sementara ia tak membawa uang cukup.

Nur berinisiatif melunasi biaya administrasi itu agar jenazah bisa dikeluarkan dari rumah sakit.

Masalahnya, jenazah itu harus dibawa pulang ke rumah duka di Kabupaten Pemalang untuk disemayamkan.

Butuh transportasi yang tak murah karena jarak perjalanan jauh.

Jika diantar membawa ambulans rumah sakit, keluarga itu harus membayar ongkos sebesar Rp 1,2 juta.

Jumlah yang tak sedikit bagi orang tak berpunya. Nur tak ingin menambah beban keluarga yang ditimpa musibah.

Terlebih ia tahu orang tua itu tak berbekal uang. Nur lantas minta izin rumah sakit untuk membawa pulang jenazah itu tanpa ambulance.

"Saya tanya apa boleh pakai mobil luar. Katanya boleh,"katanya

Beruntung jalan Nur untuk membantu keluarga itu dimudahkan.

Ia meminta bantuan temannya, seorang perangkat desa, Pahing untuk meminjami mobil ambulans desa.

Nur sendiri yang mengemudikan mobil untuk mengantar jenazah itu ke rumah duka.

Ia yang masih berseragam dinas ditemani Pahing menuju Belik Kabupaten Pemalang.

Sesampai di tempat duka, kondisi kampung masih sepi. Tidak terlihat keramaian menyambut jenazah pemuda itu.

Halaman
1234

Berita Terkini