Kisah Aiptu Nur, Polisi yang Pinjam Mobil demi Antar Jenazah ke Pemalang, Sepak Terjangnya Berlanjut

Penulis: khoirul muzaki
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aiptu Nuryanto bertugas di pos lantas Bawang Banjarnegara

Hingga warga terkaget setelah mengetahui kabar kematiannya. Keharuan melanda.

Nur tidak meminta upah atas jasanya mengantarkan korban.

Ia hanya menerima Rp 200 ribu untuk pengganti bahan bakar mobil yang dia pinjam.

"Kan lumayan. Bisa hemat banyak. Kalau pakai ambulance Rp 1,2 juta, ini cukup kasih Rp 200 ribu,"katanya

Nur mengaku membantu atas dasar kemanusiaan. Karena hidup sudah sewajarnya tolong menolong.

Ia tak pernah tahu nasib yang akan menimpanya ke depan.

Setidaknya, jika ia menanam kebaikan, ada harapan, kebaikan itu akan kembali padanya.

Ia yakin, seandainya ia dilanda kesulitan kemudian, ia akan mudah mendapat pertolongan.

Karenanya, ia rajin menolong orang.

Nur juga suka melakukan pekerjaan yang jarang dilakukan aparat lain.

Bertugas di pos Lantas tak jarang ia menjumpai kejadian kecelakaan hingga memakan korban.

Keluarga biasanya sibuk memikirkan nasib korban hingga tak sempat mengurus administrasi, semisal asuransi jasa raharja yang menjadi haknya.

Di lain sisi, tak jarang keluarga korban masih kebingungan mengurus klaim asuransi jasa raharja yang butuh alur panjang.

Nur tidak hanya menangani dan melaporkan kejadian kecelakaan ke satuannya.

Ia sekaligus membantu mengurus syarat-syarat untuk mendapatkan klaim asuransi, terutama surat keterangan kecelakaan atau laporan polisi.

Halaman
1234

Berita Terkini