"Jadi patokannya bukan ikrar, tapi ADRT, maka seharusnya izinnya belum bisa dikeluarkan" tegas M Qodari.
Lalu Rocky Gerung tidak sepakat jika seseorang yang ingin mendirikan organisasi harus
"Maka karena ini negara perizinan, seharusnya tidak ada aturan itu, kalau ada orang yang boleh berorganisasi dengan syarat, nah itu aturannya siapa? kepentingannya siapa?," tanya Rocky Gerung.
"Apa yang perlu ditakutkan kalau segala sesuatunya terbuka? FPI mau ngomong apa, kalau terbuka, orang bisa debat itu," ucap Rocky Gerung.
Lalu, Kunto Adi Wibowo, Dosen Komunikasi Unpad mengatakan bahwa dulu FPI pernah disetujui izinnya.
"Itu dulu FPI pernah disetujui izinnya," ujarnya.
Budiman Sudjatmiko lalu mengatakan bahwa salah presiden dulu yang mengizinkan.
"Salahkan presiden yang dulu mengizinkan, mereka yang memelihara kepentingan untuk slogan zero enemny
"Era Pak SBY dengan konsep zero enemy-nya itu, semuanya, padahal kita punya konsep dasar, pancasila, bhineka tunggal ika dan lai-lain," ujar Budiman.
Lalu Rocky Gerung membalas dengan tanggapan satire.
"Ya sudah salahkan saja presiden sebelumnya dari Soekarno hingga sekarang," ujar Rocky sambil tertawa.
• 5 Film Seru Indonesia dan Mancanegara Penutup Tahun 2019, Tayang di Bioskop Desember Ini
• Jadwal Bola Liga Italia Tayang di RCTI, Juventus Kelelahan Mampukah Inter Manfaatkan Peluang?
• BREAKING NEWS : Kecelakaan Mobil Agya Tertabrak KA Jogolosemarkerto di Tegal, Palang Pintu Tak Turun
• Debat dengan Budiman Sudjatmiko, Rocky Gerung: Apa yang Ditakutkan dari FPI?
Sebelumnya, Menteri (Menag) Fachrul Razi memastikan konsep yang diusung Front Pembela Islam (FPI) berbeda dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Hal itu ia katakan merespons pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang menyoroti AD/ART FPI, yakni Khilafah Islamiyah.
"Ya paham saya, masih menyebut itu (khilafah), meskipun kami tanya, penjelasannya itu yang dimaksud beda dengan HTI."
"Setelah kita baca berbeda dengan HTI," ujar Fachrul Razi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/11/2019).