Satu lagi yaitu Rudi warga Malangsari berhasil meloloskan diri sehingga hanya mengalami luka ringan.
Semula tersiar kabar kasus ini merupakan pembegalan atau perampokan kendaraan.
Saksi mata yang melihat langsung kejadian, Enggal, menegaskan insiden tersebut murni penganiayaan.
Penyebabnya adalah makian memakai nama binatang yang dilontarkan seorang pelaku.
Enggal adalah montir atau mekanik yang bekerja di sebuah bengkel di lokasi pengeroyakan, dekat sebuah kampus swasta.
Dia melihat dan mengetahui pasti awal mula penganiayaan.
"Jadi kejadian ini persis di depan bengkel tempat saya bekerja, pertigaan depan kampus," terangnya kepada Tribunjateng.com, Minggu siang.
Sekawanan pemuda datang menghampiri Enggal di bengkel sekitar pukul 03.00 WIB.
Seorang di antaranya menambalkan ban belakang motornya yang bocor.
"Nah orang-orang ini duduk.
Ada yang di depan bengkel, ada yang di trotoar tengah jalan (median).
Lewatlah tiga orang berboncengan pakai 1 sepeda motor.
Dikatain oleh seorang teman pemilik motor yang nambal ban, "A***ng,"" jelasnya.
Tidak terima, tiga orang berboncengan itu putar balik.
Mereka menanyakan maksud makian yang dilontarkan kepadanya.