Sophia Latjuba Sebut UN Bukti Kemalasan Pemerintah, Ini Reaksi Najwa Shihab yang Bikin Riuh

Penulis: Ardianti WS
Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sophia Latjuba Sebut UN Bukti Kemalasan Pemerintah, Ini Reaksi Najwa Shihab yang Bikin Riuh

"Jadi menurut saya assesment (pengganti UN) itu adalah future job (pekerjaan masa depan)," ujarnya.

Sophia Latjuba lalu mengatakan jika adanya Ujian Nasional (UN) menunjukkan kemalasan pemerintah.

"Menurut saya ujian nasional itu hanya dibuat karena kemalasan pemerintah," kata Sophia Latjuba.

Najwa Shihab tampak takjub dengan pernyataan Spohia Latjuba.

"Ujian nasional karena kemalasan pemerintah aja? oke, menarik ini," ujar Najwa Shihab sambil tertawa.

Tampak seluruh penonton tertawa riuh dan memberikan tepuk tangan untuk Sophia Latjuba.

Mengebu-gebu, Haris Azhar Beberkan Pelanggaran HAM di Era Jokowi, ILC Langsung Hening

Emak-emak Ini Berhasil Turunkan Berat Badan Drastis dengan Tak Konsumsi 4 Makanan Ini

Awalnya Dikira Keseleo, Christina Harus Tegar Melihat Buah Hatinya Terkena Kangker Tulang

Diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim akan mengganti mekanisme ujian nasional (UN).

Sistem UN yang berlaku saat ini tidak akan digunakan lagi pada 2021, melainkan diganti dengan penilaian (asesmen) kompetensi minimum dan survei karakter Pancasilais.

"Pada tahun 2021, UN akan diganti menjadi assessment (penilaian) kompetensi minimum dan survei karakter," kata Nadiem dalam peluncuran Empat Pokok Kebijakan Pendidikan “Merdeka Belajar”, di satu hotel di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (11/12).

Nadiem menjelaskan, penilaian kompetensi minimum merujuk pada dua hal, yakni literasi dan numerasi.

"Literasi yang dimaksud itu bukan hanya kemampuan membaca ya, Bapak dan Ibu. Melainkan kemampuan menganalisis sesuatu bacaan, kemampuan mengerti atau memahami konsep di balik tulisan itu. Itu yang penting," kata Nadiem.

Kemudian, numerasi yang merupakan kemampuan menganalisis angka-angka. Penilaian kompetensi minimum nantinya bukan berdasarkan mata pelajaran lagi.

"Tetapi, nanti lebih ke penguasaan konten atau materi. Ini tetap berdasarkan kompetensi minimum dan kompetensi dasar yang diperlukan murid-murid untuk bisa belajar apa pun materinya," ujar Nadiem, pendiri Go-Jek.

Survei karakter adalah pengamatan guru terhadap perilaku dan sikap peserta didik sesuai dengan Pancasila.

"Survei karakter ini akan menjadi tolok ukur untuk bisa memberikan umpan balik kepada sekolah-sekolah untuk melakukan perubahan yang akan menciptakan siswa-siswa yang lebih bahagia, dan juga lebih kuat asas Pancasila-nya di lingkungan sekolah," ungkap Nadiem.

Halaman
1234

Berita Terkini