Sophia Latjuba Sebut UN Bukti Kemalasan Pemerintah, Ini Reaksi Najwa Shihab yang Bikin Riuh

Penulis: Ardianti WS
Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sophia Latjuba Sebut UN Bukti Kemalasan Pemerintah, Ini Reaksi Najwa Shihab yang Bikin Riuh

Asesmen di Tengah Semester

Program asesmen kompetensi minimum dan survei karakter yang menjadi pengganti ujian nasional (UN) bakal dilaksanakan pada tengah jenjang sekolah.

Waktu pelaksanaan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter ini berbeda dengan UN yang dilaksanakan pada akhir jenjang sekolah.

"Yang tadinya di akhir jenjang, kita akan ubah itu di tengah jenjang," ujar Nadiem.

Nadiem menjelaskan alasan waktu program ini dilaksanakan pada tengah jenjang dapat membuat sekolah melakukan perbaikan pembelajaran kepada sebelum lulus.

Guru menjadi tahu kelemahan dari murid yang masih mengalami kekurangan secara pembelajaran.

"Kalau dilakukan di tengah jenjang ini memberikan waktu untuk sekolah dan guru melakukan perbaikan sebelum anak itu lulus jenjang itu. Ketika kita bikin asesmen tapi lalu nggak bisa perbaiki murid-murid yang memerlukan bantuan ekstra," ungkap Nadiem.

Selain itu, langkah ini diambil agar siswa tidak stres karena program ini tidak dijadikan tolok ukur penilaian bagi murid.

"Kemudian karena diberlakukan di tengah jenjang ini tak bisa diterapkan untuk alat seleksi bagi siswa-siswa kita. Tidak lagi menimbulkan stres di orangtua dan anak," tutur Nadiem.

Proses asesmen kompetensi minimum dan survei karakter di tengah jenjang pendidikan seperti kelas 4, 8, dan 11.

Pelaksanaan di tengah jenjang pendidikan akan memberikan waktu untuk sekolah dan guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran anak sebelum lulus dari sekolah.

"Ini (asesmen) tak bisa dilakukan sebagai alat seleksi untuk siswa-siswi kita ke jenjang berikutnya," ujar Nadiem. Ia mengklaim asesmen ini tak akan menimbulkan stres bagi orang tua dan anak-anak.

Pasalnya, asesmen ini bersifat formatif assesment yang berarti harus berguna bagi guru dan sekolah untuk memperbaiki dirinya.

"Asesmen kompetensi dan karakter ini bukan hanya mengikuti ide-ide kita (Kemendikbud) sendiri saja. Kami dibantu berbagai macam organisasi di dalam dan luar negeri seperti OECD, World Bank agar asesmen kompetensi ini kualitasnya sangat baik," tambah Nadiem.

Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) kini beroperasi di 36 negara. (*)

Mahfud MD Jelaskan Pelanggaran HAM, Haris Azhar Kecewa: Menkopolhukam Profesor Istilahnya Begitu

Mengebu-gebu, Haris Azhar Beberkan Pelanggaran HAM di Era Jokowi, ILC Langsung Hening

Komisioner KPAI: Ujian Nasional Hanya Menguntungkan Anak Orang Kaya

UN Dihapus, Anggota DPR Khawatir Siswa Jadi Bermental Lembek

Berita Terkini