TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar membagikan 1.690 tabung gas nonsubsidi Bright Gas ukuran 5,5 Kg kepada pangkalan se-Kabupaten Karanganyar.
Pembagian tersebut bertepatangan dengan acara Pembinaan Pangkalan Elpiji 3 Kg se-Kabupaten Karanganyar di Gedung Wanita Karanganyar, Senin (23/12/2019).
Plt Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Karanganyar, Nur Rohmah Triastuti menyampaikan, sebenarnya Pemkab Karanganyar sudah merencanakan pembagian tabung gas tersebut pada tahun lalu, namun baru terealisasi pada tahun ini.
Dalam pembagian tabung gas ini, Pemkab Karanganyar bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV Wilayah Jawa Tengah dan DIY.
Sambungnya, pembagian ini sekaligus kampanye supaya masyarakat yang mampu maupun PNS dapat menggunakan elpiji nonsubsidi.
• Bupati Kendal Mirna Annisa Ikut Tes Penjaringan di PDI Perjuangan Jawa Tengah
• Harga Cabai Naik Jelang Natal di Salatiga, Wali Kota : Masih Stabil
• 42 Panwascam Demak Dilantik, 60 Persen Wajah Lama
"Selain itu juga memastikan ketersediaan elpiji nonsubsidi.
Ini ditingkatkan lewat ini, karena belum banyak tersedia di pangkalan," katanya kepada wartawan, Senin (23/12/2019).
Sales Area Manager Marketing Operation Region IV Pertamina DIY dan Jateng, Pande Made Andi Suryawan, mengungkapkan, pembagian tabung gas nonsubsidi ini merupakan program Pemkab Karanganyar bekerja sama dengan PT Pertamina.
"Ini untuk mengurangi ketergantungan terhadap elpiji bersubsidi.
Harapannya subsidi berkurang dan beralih ke nonsubsidi.
Jadi masyarakat banyak pilihan," ujarnya.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono berharap pangkalan dan agen di Karanganyar tidak melakukan perbuatan melanggar hukum.
Selain itu para agen juga berperan dalam memastikan distribusi gas sampai kepada masyarakat tepat sasaran).
"Ini kami beri sebagai bentuk penghargaan.
Hati-hati jual gas melon, supaya tidak disalahgunakan.
Gas 3 Kg untuk orang tidak mampu.
Jangan ada yang aneh-aneh.
Jika ada ASN yang nekat beli gas melon, silahkan lapor.
Sehingga tidak ada kelangkaan karena disalahgunakan," ujarnya. (Ais).