Pengakuan Sri Utami, Mantan Pengikut Kerajaan Agung Sejagat Purworejo, Saya Dijanjikan Dolar US

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga sekitar jarang melihat secara langsung karena memang setelah datangnya batu besar ada sedikit ketakutan.

"Mengganggu sih sebenarnya, tetapi selama tidak mengganggu masyarakat tidak masalah, karena mereka itu kejawen," paparnya.

Yang menjadi permasalahan bagi warga adalah kegiatan atau kumpul malam-malam mereka yang terlihat mencurigakan dan terkesan mistis.

"Pokoknya sebulan itu dua atau tiga kali pertemuan dan sebetulnya kumpul-kumpul seperti itu sudah lama, cuma menang ramai itu setelah datangnya batu besar itu," pungkasnya.

 Proses Pembangunan Keraton Agung Sejagat sampai saat ini masih terus dikerjakan.

Terlihat ada sebuah bangunan kerangka mirip saka atau tiang-tiang dari kayu berdiri kokoh seperti akan menjadi sebuah pendopo.

Foto Penampilan Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat saat di Mapolda Jateng

BREAKING NEWS: Nelayan Tegal yang Hilang, Jasadnya Ditemukan di Pantai Kartini Jepara

Ingin Punya Jabatan Tinggi di Keraton Agung Sejagat Harus Setor Puluhan Juta Ke Raja dan Ratu

Kenapa Dwelling Time Peti Kemas di Tanjung Emas Terlama? Inilah Penyebabnya

Di sisi yang lain yang kurang lebih 20 meter dari bangunan pendopo,

Terdapat sebuah kolam atau sendang yang memiliki sumber air tapi tidak terlalu jernih.

Sementara di sudut lain juga ada sebuah batu besar di gubug kecil agar tidak terhindar dari hujan atau panas secara langsung.

Seperti yang diinfokan sebelumnya bahwa, rumah dan lahan yang saat ini ditempati menjadi Keraton Agung Sejagat adalah milik dari Cikmawan (53) warga asli RT 3 RW 1 Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan.

Diketahui ternyata Cikmawan adalah Adipati Djajadiningrat adalah bagian dari punggawa keraton atau sebagai koordinator ndalem Keraton Agung Sejagat.

Cikmawan atau dikenal juga dengan Adipati Djajadiningrat adalah bagian dari punggawa keraton atau sebagai koordinator ndalem Keraton Agung Sejagat. (TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati)

"Sinuhun itu adalah kaisar, setelah nantinya diangkat menjadi kaisar nantinya dia akan pindah di situ," kata Djajadiningrat kepada Tribunjateng.com.

Sumarni (56) yang merupakan tetangga perisis keraton mengatakan jika para pengikutnya berpandangan aneh dan diluar kebiasaan.

Salah satu konsep pemikirannya adalah bahwa negara tidak akan sejahtera jika tidak dipimpim oleh kaisar.

Sang Kaisar sendiri adalah Totok Santoso Hadiningrat dianggap akan menjadi pemimpin dan menguasai dunia.

KABAR DUKA: Gadis 24 Tahun dengan Berat 21 Kg, Berhemat Demi Biaya Pengobatan sang Adik Meninggal

Kasus MeMiles: Mulan Jameela Mengaku Hanya Diundang Jadi Bintang Tamu

Mengaku Jomblo, Via Vallen Ungkap Alasan Tak Mau Dijodohkan

Ashanty Syok saat Tahu Santet Juga Ganggu Arsy hingga Akan Alami Hal Ini

Halaman
1234

Berita Terkini