Tabu Indonesia: Bisa Anak Kobra Lebih Berbahaya Dibandingkan Bisa Induknya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan sebagian anak ular kobra Jawa yang ditemukan di Masjid At Taqwa di Perumahan Griya Adi, Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Selasa (17/12/2019).

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Belakangan ini sering tersiar kabar penemuan ular kobra, termasuk juga anak kobra.

Jika Anda menemukan anak kobra, jangan menyepelekannya!

Anggota Taman Belajar Ular (Tabu) Indonesia, Ligar Sonagar Risjoni alias Igor, mengatakan, bisa yang dikeluarkan anak ular kobra atau biasa disebut baby kobra lebih berbahaya dibandingkan induknya.

Pengakuan Sri Rezeki, Mantan Pengikut Kerajaan Agung Sejagat Purworejo, Saya Dijanjikan Dolar US

Terungkap, Batu Ukir di Kerajaan Agung Sejagat Purworejo Dibuat Empu Wijoyo Guno Selama 2 Minggu

Mbak You Beberkan Rahasia di Balik Peci Teddy: Kalau Dilepas Auranya Lain

BREAKING NEWS : Sinuhun dan Istri Diamankan Polisi Polres Purworejo, Keraton Agung Sejagat Digeledah

Menurut Igor, baby kobra belum bisa mengontrol dirinya untuk mempertahankan diri saat menghadapi ancaman.

Oleh karena itu, baby kobra rentan mengeluarkan bisa yang lebih banyak dibanding induknya saat menghadapi suatu ancaman.

Seorang baby kobra biasanya merasa terancam saat seseorang menginjaknya atau menangkapnya dengan paksaan.

"Sejak kecil kan dia (baby kobra) sudah mempunyai bisa.

Baby kobra bisa menghabiskan stok bisanya yang ada dalam tubuh karena dia belum bisa mengontrol dan lebih agresif," kata Igor, Selasa (14/1/2020).

Seekor ular kobra dewasa biasanya mengeluarkan 60 miligram bisa saat merasa terancam.

Sementara, seekor baby kobra dapat mengeluarkan 80-90 miligram bisa.

"Kalau si anaknya dapat mengeluarkan lebih dari 80-90 miligram (bisa), kalau menyembur pun bisa ke mana-mana.

Dia kan belum bisa mengontrol, lebih berbahaya tentunya," ujar Igor.

Igor mengungkapkan, seekor ular kobra baru dapat mengontrol dirinya setelah berusia 6 bulan.

"(Usia) sekitar 6 bulan, ukurannya setengah meter, baru dia bisa mengontrol diri," ungkap Igor.

Sebelumnya diberitakan, sesosok jenazah laki-laki bernama Mahmud (65) ditemukan di Hutan Kota Kemayoran, Pademangan, Jakarta Utara pada Senin (13/1/2020) sore.

Halaman
12

Berita Terkini