Khawatir Terdampak, Belasan Warga Cimohong Brebes Demo Tolak Pembangunan Pabrik Pengolahan Limbah B3

Penulis: m zaenal arifin
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Belasan warga Desa Cimohong, Bulakamba, Brebes, memasang spanduk penolakan pendirian pabrik pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun, Jumat (17/1/2020).

TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Sekelompok warga Desa Cimohong, Kecamatan Bulakamba, Brebes, yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Peduli Lingkungan, melakukan aksi penolakan pembangunan pabrik pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).

Aksi penolakan dilakukan dengan melakukan pemasangan spanduk di beberapa titik dan penggalangan petisi warga Desa Cimohong, Jumat (17/1/2020).

Penolakan dilakukan karena warga khawatir akan bahaya limbah B3.

Tak Percaya Warganya tak Punya Beras, Wihaji Langsung Cek Rumahnya, Hal tak Terduga Terjadi

Ika Kaget Mobil Innova Reborn Milik Suaminya Raib di Halaman Rumah

Tanda Kiamatkah? Nenek Diperkosa Cucu Sendiri Sampai Berdarah, Alasan Pelaku Bikin Geleng-geleng

Inilah Sosok Calon Istri Sule Bukan Kalangan Artis, Berikut 6 Faktanya

Seorang warga Cimohong, Sakri mengatakan, penolakan dilakukan secara spontanitas.

Alasannya, warga khawatir adanya pabrik pengolahan limbah B3 yang dibangun CV Bumi Slamet, nantinya akan berdampak buruk bagi warga dan lingkungan.

"Kami khawatir pabrik itu berdampak dan mencemari lingkungan.

Oleh karena itu kami melakukan penolakan," kata Sakri.

Dikatakannya, pendirian pabrik pengolahan limbah B3 juga tidak ada sosialisasi.

Setahu warga, pabrik yang saat ini dalam proses pembangunan tersebut untuk pencucian pasir.

Namun belakangan diketahui menjadi pengolahan limbah.

Sakri mengungkapkan, sejumlah warga bahkan sempat mempertanyakan hal ini kepada pemerintah desa.

Bahkan dengan pemerintah desa, akhirnya warga sepakat untuk menolak pembangunan pabrik yang terletak di dekat pemukiman tersebut.

Sebab dinilai akan berdampak buruk bagi warga dan lingkungan.

"Di sebelah utara dekat dengan areal persawahan dan pertambakan, di sebelah baratnya ada pemukiman.

Jika ini diteruskan maka warga khawatir akan mencemari dan merusak lingkungan," tambahnya.

Halaman
1234

Berita Terkini