Butuh Minimal Rp 25 Miliar, Renovasi Lapangan Pendukung Piala Dunia U-20 di Solo

Penulis: Rifqi Gozali
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dispora Kota Surakarta, Joni Hari Sumantri.

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Kebutuhan merenovasi atau memperbaiki lima lapangan di Surakarta membutuhkan biaya sekira Rp 25 miliar.

Kebutuhan lapangan pendukung ini menyusul ditunjuknya Stadion Manahan Surakarta sebagai satu di antara enam stadion yang akan digelar Piala Dunia U-20 2021.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surakarta, Joni Hari Sumantri mengatakan, keberadaan lapangan pendukung akan digunakan untuk latihan.

Liluk Akui Sudah Buka Komunikasi dengan Anak Legenda PSIS Semarang, Dia Adalah Fandi Eko Utomo

PSIS Semarang Tertarik Datangkan Muhammad Ridwan, Sahabat Egy Maulana Vikri Asal Boja Kendal

Lima lapangan pendukung itu meliputi Lapangan Sriwedari, Kota Barat, Banyuanyar, Karangasem, dan Sriwaru.

Dalam merenovasi ini, kata Joni, setiap lapangan membutuhkan anggaran antara Rp 5 miliar sampai Rp 5,5 miliar.

Jadi, untuk lima lapangan pendukung, kebutuhan anggarannya bisa mencapai Rp 25 miliar.

"Anggaran itu masih hitungan kasar. Bukan berdasarkan DED (detail engineering design) yang sudah jadi."

"Kami hanya mengukur luasan dikalikan satuan. Mungkin nanti muncul lapangan satu dengan lapangan lain kebutuhannya tidak persis sama."

"Tapi kisarannya tidak jauh berbeda," ujar Joni di Loji Gandrung Kota Surakarta, Jumat (24/1/2020).

Pengakuan Istri Deddy Dores yang Orbitkan Nike Ardilla, Anaknya Banting Setir Jadi Driver Ojol

Tak Pernah Hadir di Istana Negara Saat Diundang Presiden Jokowi, Armand Maulana Ungkap Alasannya

Besaran anggaran yang dibutuhkan untuk merenovasi lapangan pendukung, kata Joni, telah diajukan ke Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Kami minta anggaran total. Kami paling mungkin terkait dengan Amdal Lalinnya."

"Tapi kalau konstruksinya, Pemerintah Pusat semua. Bukan kami tidak mau, tapi memang kami harus bijak mengelola keuangan daerah."

"Prioritas kami masih banyak juga. Kalau diperuntukkan ke situ semua bisa, tapi ya kasihan yang lain," ujar Joni.

Terkait mekanisme renovasi lapangan pendukung, kata Joni, secara detail pihaknya mengikuti standarisasi yang telah ditetapkan FIFA.

"Perbaikan dan renovasi untuk memenuhi standar dan sekali lagi kami sampaikan kepada Pemerintah Pusat bahwa kondisi keuangan pemerintah kota juga harus berbagi dengan prioritas lain."

"Sehingga tidak mungkin semua dialokasikan di situ," katanya.

Sampah di Kompleks Pasar Gede Solo Bisa Ditukar Kue Keranjang, Begini Caranya

Awas Copet Saat Malam Perayaan Imlek, Berikut Metode Pengamanan Polresta Surakarta

Kemudian untuk Stadion Manahan, lanjut dia, saat ini sudah siap jika digunakan untuk pagelaran piala dunia.

Kalaupun masih ada yang perlu dibenahi, sekadar peranti untuk antisipasi kemarahan suporter.

"Manahan tidak perlu tambahan. Karena itu kan ready for use. Kalau memang perlu, paling perangkat yang mengantisipasi perilaku brutal penonton."

"Tapi kalau standar peruntukan yang sudah ditetapkan itemnya, itu sudah ready for use," tandas Joni

Senada, Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo mengatakan, memang untuk venue pendukung membutuhkan anggaran yang cukup besar.

Apalagi standarnya harus skala internasional.

"Perhitungan kasar anggaran sudah kami sampaikan ke PSSI maupun Pemerintah Pusat untuk dibantu dalam pembangunan venue pendukung."

"Kalau untuk Manahan nampaknya tidak butuh banyak anggaran, tinggal lanskapnya saja dilakukan penataan," ujar Rudyatmo. (Rifqi Gozali)

Video Pelayanan SIM Drive Thru di Batang

Video Menteri Tjahjo Kumolo Resmikan Mall Pelayanan Publik Batang

Berita Terkini