Ada Penolakan dari Warga, Pemerintah Tetap Karantina WNI dari Wuhan China di Natuna

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Evakuasi WNI dari Wuhan dari Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (1/2/2020). Pada saat yang bersamaan perusahaan penerbangan Batik Air juga melepas keberangkatan penerbangan tujuan Wuhan dalam mendukung misi kemanusiaan, yang dilepas oleh Oresdir Lion Air Grup, Edward Sirait dan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Novie Riyanto.

TRIBUNJATENG.COM, NATUNA - Warga Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau menolak daerahnya dijadikan lokasi karantina 243 WNI yang dipulangkan dari Wuhan China.

Namun, pemerintah pusat tetap memutuskan Natuna sebagai daerah karantina, yakni di hanggar Bandara Raden Sadjad, Ranai, Kabupaten Natuna sebagai lokasi isolasi.

Bahkan, di lokasi hanggar Lanud, sudah didirikan tenda-tenda dengan peralatan medis serta diobservasi oleh tim medis dan psikolog.

Warga Natuna Menolak Kedatangan WNI asal Wuhan China, Takut Tertular Virus Corona

Kisah Haru Balita Terjangkit Virus Corona di Ruang Isolasi Minta Dipeluk, Sang Ayah hanya Menangis

Penghina Wali Kota Surabaya Risma Telah Ditangkap, Polisi Masih Periksa Intensif

Makan Konate Gabung Persebaya Surabaya, Akan Gunakan Nomor Punggung 10

Tenda itu nantinya dipergunakan untuk melakukan pemeriksaan kepada para WNI tersebut sebelum akhirnya dipulangkan ke daerahnya masing-masing.

Pemerintah melalui Kemenkes juga menurunkan tim medis selama perawatan pada proses karantina.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo mengatakan, penempatan sementara bagi WNI dari Wuhan di Natuna tersebut bukanlah tanpa alasan.

Sebab, mereka nantinya akan ditempatkan sementara di hanggar milik Lanud Raden Sadjad.

Di mana, di hanggar ini lokasinya terbilang cukup luas sehingga para WNI yang menjalankan observasi bisa melakukan segala aktivitasnya dengan nyaman tanpa bersinggungan langsung dengan masyarakat.

"Bahkan lokasinya juga terbilang jauh dengan bandara sipil, jadi tidak ada yang perlu dicemaskan. Yang terpenting para WNI tersebut bisa berolahraga dengan suasana alam yang masih alami," jelas Doni, Sabtu (1/2/2020).

Doni menambahkan, nantinya masa karantina atau observasi dilakukan lebih kurang selama 15 hari dan setelah itu baru dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing.

Doni juga menegaskan saat ini kondisi 243 WNI yang dijemput di Wuhan dalam keadaan sehat.

Bahkan, saat tiba di Bandara Hang Nadim di Batam mereka kembali mendapatkan pemeriksaan dan jika ditemukan yang suhu tubuhnya di atas rata-rata maka akan langsung mendapatkan perawatan.

"Bagi yang tidak ada masalah langsung dibawa ke Natuna menggunakan pesawat TNI AU.

Mereka di Wuhan juga diperiksa kesehatannya dari sejumlah tim medis gabungan dari seluruh dunia, mereka yang akan dievakuasi itu sudah dipastikan sehat semua, hanya saja mereka butuh penempatan sementara 2 minggu," ungkap Doni.

WHO telah menetapkan sejumlah aturan, bahwa bagi yang positif mengidap virus corona, dilarang keluar dari Wuhan.

Halaman
1234

Berita Terkini