1 Anak DBD di Desa Nglorog Sragen Meninggal Dunia, Bupati Yuni: Kami Sudah Mulai Fogging

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Satu bocah di Kelurahan Nglorog, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen meninggal dunia karena terkena Demam Berdarah Dengue (DBD).

Sementara itu sebanyak 98 suspek DBD, delapan  orang termasuk positif.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen Hargiyanto.

Rugi Luar Dalam Seusai Tiba di Semarang, Tak Cuma Diperkosa, Harta Wanita Brebes Ini Juga Digondol

BREAKING NEWS: Kecelakaan Loper Koran Tewas Tertabrak di Kalibanteng Semarang, Diduga Ditabrak Lari

Rudiyanto Sudah Congkel 8 Rumah di Boja Kendal, Gasak Ponsel Via Jendela, Dijual Murah di Semarang

Ini Penyebab 5 Pekerja Pemasang Tiang Hangus Tersengat Listrik di Gayamsari Kota Semarang

"DBD suspek 98 orang positif delapan orang, satu meninggal dunia, kurang lebih satu minggu yang lalu di Kelurahan Nglorog masih anak-anak," kata Hargi, Minggu (2/2/2020).

Sementara itu guna pencegahan terhadap DBD pihaknya menyampaikan lebih mengoptimalkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan sosialisasi oleh kader jumantik di setiap desa.

Hargi menyampaikan sejauh ini para kader dan DKK sudah rutin melaksanakan PSN di setiap daerah.

Pihaknya juga telah mengeluarkan surat edaran ke setiap puskesmas melakukan abatisasi.

"Kita optimalkan kader jumantik, terus kemudian juga kami sudah mengedarkan surat ke puskesmas-puskesmas untuk lakukan PSN, kemudian juga abatisasi pada tempat-tempat yang sulit untuk dikuras," lanjut Hargi.

Hargi menilai memberdayakan kader untuk yang di daerah-daerah sangatlah efektif.

Dia juga sangat mengoptimalkan hal tersebut agar masyarakat tidak terlena meskipun DBD tidak terlalu tinggi.

"Karena ini Alhamdulillah turun dari tahun kemarin makanya kita selalu mengoptimalkan agar tidak terjadi DPD yang sangat banyak seperti tahun kemarin. Kita memang tiap hari sejak 2012 ada laporan di griya WhatsApp dari para kader," lanjut Hargi.

Meskipun intensitas hujan di Januari dan Februari masih tinggi pihaknya berharap kasus demam berdarah di tahun ini tidak seperti tahun lalu.

"Jadi kita harus tanggap, kalaupun nanti ada lagi bisa cepat kita tangani dan tentu harapannya bis sembuh. Mengurangi DBD dan juga mencegah kematian karena DB," pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan telah memberikan surat edaran kepada camat dan lurah untuk melaksanakan Jumat bersih setiap minggunya.

"Kami sudah mulai fogging, kami juga meminta untuk melakukan penyuluhan untuk kembali bersih-bersih di setiap rumah," kata Yuni. (Mahfira Putri Maulani)

Harga Pertamax Turun Mulai Hari Ini, Operator SPBU Semarang Baru Mengetahui Tadi Malam

Bendera Lambang Negara Rakyat Nusantara Ternyata Logo Merek Sepatu

Ini Harga Terbaru Ponsel Vivo Bulan Januari 2020

Kisah Nenek Pekalongan Rela Menjaga Palang Kereta, Patuhi Permintaan Almarhum Suami dalam Mimpi

Berita Terkini