Baca tanpa iklan
TRIBUNJATENG.COM- Sebagai bentuk syukur kelahiran Kiano Tiger Wong, Baim Wong belikan bayi kucing karakal atau caracal cat.
Kucing milik Baim Wong tersebut diberi nama Akira. Hal tersebut diceritakan Baim Wong dalam channel Youtubenya, Senin (3/2/2020).
Meski masih bayi, kucing asal afrika tersebut memiliki ukuran yang lebih besar dari ukuran kucing dewasa di Indonesia.
Sedangkan ukuran kucing karakal atau caracal cat dewasa, panjangnya bisa mencapai 90 cm.
Tribunjateng.com menelusuri, anak kucing Caracal dijual kisaran harga $ 7.000 sampai $ 10.000 atau senilai Rp 147 juta.
"Kan baru lahiran Tiger Wong, jadi aku beli bayi kucing karakal," jelas Baim Wong di hadapan Paula Verhoeven.
"Bayi apaan, gede banget gitu," sangkal Paula Verhoeven.
"Itu kucing afrika masih kecil itu," jelas Baim Wong.
• Mantan Suami Diduga Hina Polisi, Nikita Mirzani Unggah Rekaman Suara Sajad Ukra\
• Ini Reaksi Ashanty saat Anang Hermansyah Peluk Tiara di Panggung Indonesian Idol
• Hidup Bergelimang Harta, Harvey Moeis Larang Sandra Dewi Libatkan Anak Syuting
Kucing karakal jantan biasanya memiliki berat 13 sampai 18 kilogram, sementara betina memiliki berat sekitar 11 kilogram.
Caracal tersebar di Afrika, Timur Tengah, Pakistan dan India. Habitat utamanya adalah stepa kering dan semi gurun, tetapi juga mendiami hutan, savana, dan hutan belukar.
Kucing karakal bisa hidup di alam liar selama 12 tahun dan 17 tahun di penangkaran.
Caracal cat dapat bertahan hidup tanpa minum dalam waktu yang panjang - kebutuhan air tercukupi dengan cairan tubuh mangsanya. Karena juga mengherankan ternyata mudah untuk dijinakkan, telah digunakan sebagai kucing berburu di Iran dan India.
Karakal sendiri berburu dengan mengintai mangsanya, mendekati dalam waktu sekitar 5 meter (16 kaki) sebelum tiba-tiba berlari dan melompat.
Mereka membunuh mangsa yang lebih kecil dengan gigitan ke arah tengkuk, dan hewan yang lebih besar dengan menggigit tenggorokan dan kemudian menyakar dengan cakar mereka.
Kucing karnivora ini hobi memangsa kelinci.
Karakal terkadang menutupi mangsa mereka yang besar jika mereka tidak dapat mengkonsumsi bangkai secara keseluruhan dalam sekali makan, dan kembali ke tempat itu kelak. Beberapa bahkan telah diamati untuk menyembunyikan bangkai di pohon.