Kapal kayu itu disiagakan di dermaga dekat Istana Sayap Pelalawan.
Lukman langsung menuju dermaga tersebut dan melihat ada pompong lain yang ditambahkan, milik Babhinkamtibmas yang ukurannya lebih kecil.
Menghilangkan rasa penasarannya ia bertanya ke Kapolsek Pelalawan tujuan pompong tersebut.
Polisi menjawab untuk memantau lokasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dari Sungai Kampar, seiring dengan semakin bertambahnya jumlah polisi yang berdatangan.
"Ada juga kawan-kawan intel itu yang mengaku mau memancing ke sungai, tapi dalam hati saya kok enggak bawa pancing. Masih tanda tanya bagi saya," tambah Lukman.
Rasa penasarannya semakin bertambah kita diminta tolong kembali untuk menyiapkan ambulance.
Lantas ia menghubungi pihak Puskesmas dan mengirim satu unit ambulance ke dermaga Istana Sayap.
Meski masih penasaran ia meninggalkan para polisi tetap di dermaga dan kembali ke kantor.
"Informasinya ditembak di tengah sungai itu," katanya.
Pengakuan sopir ambulans pembawa jenazah terduga teroris
Sopir ambulance Puskesmas Pelalawan, Nurul Ihsan (35), mengaku bila dirinya bersama satu rekannya yang mengangkut jenazah terduga teroris dari Kelurahan Pelalawan ke rumah sakit Bhayangkara Pekanbaru.
"Kami sopir berdua, kebetulan saat itu teman saya yang menyupir, saya di samping sampai ke Pekanbaru," kata Nurul Ihsan kepada Tribunpekanbaru.com, Jumat (7/2/2020)
Nurul Ihsan mengaku, ia bersama rekannya diperintahkan pihak Puskesmas membawa mobil ambulan ke dermaga dekat dengan Istana Sayap.
Meskipun tidak mengetahui ingin membawa orang sakit atau jenazah bahkan identitasnya juga disembunyikan, Nurul tetap menunggu di dermaga sekitar pukul 15.00 wib.
Ia melihat banyak polisi di sekitar dermaga menggunakan helm, rompi, dan sejata lengkap.