Robohnya kos-kosan tersebut, Abdullah menduganya karena toren air di lantai tiga.
"Ini ambruknya dari lantai tiga. Di sana ada toren."
"Mungkin bangunan enggak kuat menahan beban toren," ungkap Abdullah yang juga Ketua LMK RW 007 kepada TribunJakarta.com di kediamannya, Sabtu (8/2/2020).
Abdullah baru mendapatkan kabar satu orang mengalami luka-luka akibat insiden kos-kosan roboh ini.
Seorang penghuni itu mengalami luka ringan dan telah mendapatkan penanganan medis dari petugas puskesmas terdekat.
Saksi Desi Setyawati mengatakan sejak semalam sudah ada tanda-tanda bangunan itu akan roboh.
Bisa dilihat dari banyaknya serpihan batu yang jatuh.
Hujan yang deras sejak Jumat sampai Sabtu dini hari diperkirakan menjadi penyebabnya.
"Curah hujannya semalam deras sekali sehingga kemungkinan pondasinya tergerus dengan air," lanjut dia.
Desi membenarkan, bangunan yang pertama kali roboh berasal dari tempat toren 1500 liter di lantai tiga.
"Setelah toren roboh, diikuti dengan bangunan lainnya," sambung Desi.
Penghuni Kos-kosan Menumpang
Lantaran tempat tinggalnya roboh, sebagian besar para penghuni kos-kosan yang bekerja sebagai buruh harian itu terpaksa tinggal di kediaman kerabat dekat atau rumah warga.
Pihak Kelurahan Pela Mampang sudah meminta Abdullah sebagai pemilik kos-kosan untuk bertanggungjawab terhadap kebutuhan para pengungsi.
"Saya minta kepada pemilik kos-kosan kalau ada penghuni yang minta bantuan supaya tanggung jawab," beber Lurah Pela Mampang, Yunaenah, saat ditemui TribunJakarta.com di kantornya, Sabtu (8/2/2020).