"Kami menyesalkan karena belum konfirmasi sudah viral di medsos."
"Sudah kami telusuri akun yang mengunggah postingan di medsos."
"Ternyata akun palsu dan sekarang sudah tidak aktif. Modusnya menggunakan akun palsu."
"Kami belum tahu tujuan menyebarkan itu," ungkapnya.
• BREAKING NEWS: Tak Diberi Rokok, Dua Remaja Tusuk Sopir Truk di Teluk Penyu Cilacap
• Dewangga Mulai Absen Latihan Bareng PSIS Semarang, Terbang ke Jakarta, Gabung TC Timnas Indonesia
• 83 Desa Belum Bikin Perdes Pengelolaan Sampah, DLH Kabupaten Semarang: Tahun Ini Harus Ada
• Satpol PP Kota Semarang Minta Maaf, Pembangunan Gerai Starbucks Museum Mandala Bhakti Bisa Dilanjut
Lanjut Kapolres Karanganyar, untuk admin grup yang meloloskan postingan tersebut sudah dipanggil dan dimintai klarifikasi.
Kepada admin medsos, pihaknya meminta supaya tidak mudah meloloskan postingan yang belum jelas kebenarannya.
Hal itu karena dapat menimbulkan fitnah.
"Admin supaya memfilter terlebih dahulu. Kami masih cari pembuat akun palsu itu."
"Kami harap masyarakat jangan mudah menerima langsung (postingan) kalau itu belum jelas kebenarannya," pungkasnya.
Sebelumnya, unggahan berisi dugaan perselingkuhan anggota DPRD Kabupaten Karanganyar beredar di media sosial.
Dalam unggahan tersebut berisi tulisan "Kabar kabar e oknum anggota DPRD Kra gowo selingkuhan pas kunjungan kerja nek ngno kui py hayoo..??. Sak jane yo kui urusan pribadi, neng kunjungan kerja sak retiku nganggo duit negoro, kok yo ngono men yo lur..???."
Saat dikonfirmasi terkait unggahan tersebut, Wakil Ketua DPRD Karanganyar, Anung Marwoko mengatakan, tidak tahu persis kejadian itu saat kunjungan kerja (kunker) di mana, pasalnya tidak menyebutkan lokasinya.
"Saya tidak tahu lokasi kunkernya di mana karena tidak menyebutkan lokasi."
"Saya juga tidak tahu itu (anggota DPRD) periode saat ini atau lama, saya tidak tahu," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Selasa (4/2/2020).
Menurutnya, menuduh tanpa bukti itu tidak baik.